Emil Salim Minta Ganjar Pranowo Beri Perhatian Khusus Wilayah Indonesia Timur

January 28, 2024

BRIEF.ID – Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo mengungkapkan, mendapat pesan dari Menteri Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup,  periode 29 Maret 1978 – 17 Maret 1993, Emil Salim agar memberikan perhatian khusus kepada wilayah Indonesia Timur.

“Beliau berulang-ulang menyampaikan kepada saya, perhatikan Indonesia timur, perhatikan Indonesia timur. Itu beliau sampaikan berulang kali. Rasa-rasanya saya sedang mendapatkan kuliah singkat dari seorang punggawa ekonomi yang punya pengalaman luar biasa di banyak bidang, saya senang sekali,” kata Ganjar di Jakarta, Sabtu malam (27/1/2028).

Hal itu disampaikan Ganjar usai bertamu ke rumah Emil Salim di Jakarta Selatan, Sabtu (27/1/2024) malam. Dalam pertemuan sekitar 1,5 jam itu, Ganjar menegaskan komitmennya untuk memperhatikan masukan Emil terkait komitmen mengatasi perubahan iklim, serta mengatasi berbagai persoalan pendidikan, khususnya kesenjangan di Indonesia bagian timur. Pada pertemuan itu, Emil didampingi dua anaknya, Roosdinal Salim dan Mely Setiawan beserta keluarga.

Emil yang dikenal sebagai begawan ekonomi dan tokoh lingkungan hidup, memberi wejangan khusus terkait merespon situasi dunia yang berubah dengan akses pendidikan yang baik, merata, dan berkeadilan

Ganjar mengungkapkan, mantan menteri yang kini berusia 93 tahun itu menyampaikan dengan sangat sistematis terkait pentingnya ancaman perubahan iklim seharusnya mendapatkan mendapatkan perhatian dari seluruh kandidat capres-cawapres.

“Tak hanya soal lingkungan, Pak Emil memaparkan terkait potensi bonus demografi, transisi energi, dan juga problem pangan. Mas, perencanaannya harus terbaik, dimitigasi sungguh-sungguh, karena ke depan kita akan menghadapi situasi yang memang tidak mudah. Itu pesan yang menurut saya penting sekali untuk dilakukan,” ujarnya.

Menurut Ganjar, Emil prihatin karena saat banyak pihak sudah mengetahui persoalan-persoalan global ini, namun tidak ada pemimpin yang tegas untuk mengambil keputusan.

“Sikap-sikap itu memang tidak pernah populer, misal kalau energi kita kotor, mengapa tidak segera bertindak? Kalau kemudian segera melakukan transisi energi, mengapa kita tidak menyiapkan sumber daya manusia dengan baik? Mestinya semua disiapkan agar bisa menjemput 2045 dengan baik?” kata Ganjar.

Menurut Ganjar, Emil sangat gemas dengan situasi saat ini dan mengatakan semua orang harus bergerak cepat untuk mengatasi isu lingkungan di Indonesia.

“Dengan tangannya mengepal beliau sampaikan, ‘cepat, cepat, harus ada yang berani’. Ibaratnya ada kapal Titanic yang mau menabrak gunung es, kok kita masih nyanyi-nyanyi saja? Saya kira kita mampu mencerna artinya,” tuturnya.

No Comments

    Leave a Reply