Ternyata Ini Makna Di Balik Jargon Sat Set Ganjar-Mahfud

December 17, 2023

BRIEF.ID – Kampanye pasangan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (cawapres) tak lepas dari jargon yang disuarakan untuk membuat pemilih mengingat visi masing-masing capres dan cawapres secara singkat.

Pasangan capres-cawapres Nomor Urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar lekat dengan jargon “Perubahan.” Sedangkan pasangan capres-cawapres Nomor Urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mengusung jargon “Lanjutkan.”  

Sementara itu, pasangan capres-cawapres Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, mengusung jargon “Sat Set” yang kerap dianggap sebagai gimmick. 

Menanggapi hal itu, Ganjar Pranowo menjelaskan makna dibalik jargon “Sat Set” yang digaungkan pasangan capres-cawapres Nomor Urut 3.

“Sat Set itu adalah solusi cepat, solusi tepat. Untuk apa? Menuju Indonesia Unggul dan Indonesia Lebih Baik,” kata Ganjar saat diwawancara  sehari  usai Debat Capres Pertama di Jakarta, Rabu (13/12/2023). 

Menurut dia, jargon Sat Set yang diusung Ganjar-Mahfud merupakan pesan yang ingin disampaikan pasangan capres-cawapres ini kepada publik karena tidak ingin sekadar ikut dalam genderang pasangan capres lainnya.

“Jadi cerita Sat Set ini adalah pesan kepada publik bahwa kami tidak mau ikut dalam genderang lawan. Yang satu, pokoknya lanjutkan semuanya, yang satu lagi perubahan semuanya. Ya, tidak bisa, karena kita harus melihat mana yang baik dilanjutkan, kalau ada yang kurang kita perbaiki,” tutur Ganjar.

Makna di balik jargon “Sat Set” ini pula yang menjadi alasan Ganjar-Mahfud memilih memakai sepatu sneakers lokal bermerek Pijak Bumi saat mengikuti debat Capres 2024 perdana di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (12/12/2023).

Tidak Lupa Asal

Sepatu yang dipakai Ganjar-Mahfud itu mencuri perhatian lantaran terdapat tulisan “Sat Set” sesuai jargon pasangan capres Nomor Urut 3.

Menurut capres berambut putih itu, sepatu tersebut merupakan karya anak muda Indonesia yang diberikan kepadanya untuk secara khusus dipakai saat debat capres perdana.

“Ini sepatu karya anak muda Indonesia. Sepatunya menarik karena ada tulisan Sat Set. Menjelang debat capres, ada yang kirim pesan ke saya, mau tidak Pak, pakai sepatu buatan saya. Saya lihat gambar sepatunya, kok menarik. Ya sudah saya jawab, wah saya mau banget,” kata Ganjar.

Ganjar juga mengungkap makna filosofis dari merek sepatu Pijak Bumi. Menurutnya, merek sepatu itu mengingatkannya agar tidak lupa asalnya sebagai rakyat biasa, hanya anak seorang  polisi berpangkat rendah, bukan anak pejabat, atau pengusaha, sehingga bisa mengerti rakyat.

“Sebenarnya simbolis ini, agar saya tidak terbang tinggi mengawang-awang. ‘Pijak bumi saja, Njar, agar kamu mengerti rakyat’. Begitu kira-kira,” ungkap Ganjar.

Dia mengungkapkan, memilih memakai sepatu Pijak Bumi karena ingin menegaskan perhatian dan dukungan pasangan Ganjar-Mahfud kepada industri kreatif yang dikembangkan anak muda.

Hal itu, lanjutnya, disebabkan banyak anak muda Indonesia yang memiliki kreatifitas dan karya-karya yang bagus dan harus didukung untuk meningkatkan ekonomi kreatif Indonesia.

“Ini menunjukkan bahwa kita hadir memberikan apresiasi, memberikan ruang kepada mereka agar bisa terus berkarya. Mereka butuh diapresiasi, mereka butuh diberikan harapan dan kita harus wujudkan itu,” tutur Ganjar.

Ketika ditanya apa pendapatnya soal jargon Sat Set yang dianggap sebagai gimmick, Ganjar mengungkapkan, hal itu wajar selama subtansinya bisa dimengerti oleh seluruh lapisan, termasuk generasi muda yang umumnya alergi dengan politik.

“Siapa pun boleh pakai gimmick, tapi subtansi jangan pernah hilang karena itu moral politik yang harus saya berikan juga bagi anak-anak muda, dan saya senang anak muda sekarang merespon dengan sangat bagus, hei kami cerdas, kami tidak bisa diberikan gimick begitu saja, kami juga bisa berpikir dan bisa menentukan dan bisa terlibat kok, jangan sepelekan kami,” ungkap Ganjar.

Dia menambahkan, Ganjar-Mahfud selalu memberikan pendidikan politik saat berkampanye karena itu menjadi tanggung-jawab moral bagi rakyat Indonesia, bahkan generasi muda yang menjadi pemilih baru dalam Pemilu 2024.

“Sejak mahasiswa, saya sudah terjun ke politik. Itu rasa yang ingin saya bagi ke anak muda agar kemudian tidak alergi dengan politik. Ya, tentu saya juga punya gimmick, tapi percayalah saya sedang tidak memberikan yang receh kepada kalian,” pungkas Ganjar.

No Comments

    Leave a Reply