Mahfud MD Ajak Mahasiswa Rawat Demokrasi dan Menjadi Pemilih Rasional  

December 19, 2023

BRIEF.ID –  Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 3,  Mahfud MD mengajak kalangan mahasiswa ikut serta  dalam Pemilu 2024 untuk  merawat demokrasi,   menghindari berbagai bentuk politik identitas, dan menjadi pemilih yang rasional.

Ajakan itu disampaikan Mahfud saat menyampaikan orasi ilmiah di Universitas Bung Hatta (UBH) Padang, Sumatera Barat, Senin (18/12/2023).

“Negara demokrasi kalau tidak ada Pemilu, maka tidak bisa disebut sebagai negara demokrasi. Konstitusi  membatasi wilayah kekuasaan,  waktu, dan rutin mengevaluasi kepemimpinan. Pemilu adalah agregasi kepentingan,” kata Mahfud.

Mahfud yang kini menjabat Menko Polhukam mengungkapkan,  Pemilu yang rutin diselenggarakan setiap lima tahun juga harus  mengedepankan kepentingan negara di atas semua golongan. Sebab  Pemilu, lanjutnya, berpotensi menciptkan perpecahan di masyarakat.  

“Ini ajakan untuk memilih pemimpin bersama.  Bersatu setelah bertarung, siapa pun yang terpilih, itu adalah pemimpin kita,” katanya.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK)  menyatakan, jangan pernah mahasiswa berpikir bahwa tidak ada calon yang bagus. Justru, kata dia, mahasiswa harus memilih  yang terbaik atau yang paling sedikit kejelekaannya.

Pemilu, lanjutnya, bukan memilih seseorang yang sempurna, tapi memperkecil peluang orang jahat untuk memimpin Indonesia.

“Orang memilih maupun tak memilih, hasilnya tetap akan jadi pemimpin dan tunduk pada kebijakannya. Orang yang apatis bisa jadi korban keputusan politik. Tak ada orang yang tidak terikat keputusan politik yang menang.  Jangan bilang ogah ikut politik,” tuturnya.

Pada bagian lain, Mahfud mengimbau penyelenggara Pemilu untuk menyelenggarakan pesta demokrasi itu secara jujur, adil, bebas, rahasia, dan tanpa pemaksaan.

“Jika tidak, akan menimbulkan kekacauan. Jangan mau diteror, ditekan, apalagi mau dibeli suaranya. Menurut ajaran agama, orang yang memilih karena disuap  tidak sesuai  hati nurani, dan itu seperi binatang. Nuraninya tidak hidup. Ingin memilih itu, dikasih uang jadi berubah, jadi dia tidak pakai nurani. Punya mata dan telinga, tapi tidak melihat dan mendengar kebenaran,” kata dia.

No Comments

    Leave a Reply