Kesejahteraan Rakyat, Kunci Ganjar-Mahfud Sat Set Ciptakan Pertumbuhan Ekonomi  8%

December 19, 2023

BRIEF.ID – Politisi PDI Perjuangan Aria Bima mengatakan, kesejahteraan rakyat  menjadi kunci utama pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD untuk mempercepat Sat Set menciptakan pertumbuhan ekonomi 8%, pada periode 2024-2029.

Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Mahfud MD diyakini sebagai  representasi  kepemimpinan  Presiden Joko Widodo (Jokowi) 3.0. Pasangan ini juga  yang akan melanjutkan tongkat estafet 10 tahun kepemimpinan Presiden Jokowi.

Keberhasilan Presiden Jokowi 1.0 (periode pertama) dan Jokowi 1.2  (periode kedua) akan dilanjutkan pasangan Ganjar-Mahfud untuk mengantar ekonomi Indonesia berada di posisi empat besar dunia.

“Target pasangan Ganjar-Mahfud adalah pertumbuhan ekonomi 8%. Indonesia, yang termasuk kategori negara berpenghasilan menengah akan  menjadi negara maju berpenghasilan tinggi,  atau bahasa Pak Jokowi yang sering disampaikan kepada Pak Ganjar adalah dari middle income trap menjadi negara maju,” kata Aria.

Disebutkan, visi pemerintahan Presiden Jokowi adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dari 5% pada tahun 2014  menjadi 7% di tahun 2019. Saat itu, fokusnya adalah meningkatkan daya saing sumber daya laut, pertanian, perkebunan,  mineral, dan pariwisata.  Namun, upaya itu terhadang ganasnya pandemi Covid-19, yang melumpuhkan berbagai aktivitas masyarakat, khususnya  roda bisnis sehingga  pertumbuhan ekonomi Indonesia terkoreksi menjadi 5%.

Seiring berakhirnya masa pandemi, kata Aria,  target yang dibidik Ganjar-Mahfud  tidak muluk-muluk mengingat  fondasi ekonomi yang sudah dibangun  pemerintahan Presiden Jokowi  cukup kuat dan kokoh.

Namun,  Aria mengingatkan, keadilan sosial menjadi kunci utama bagi Ganjar-Mahfud Sat Set  menciptakan pertumbuhan ekonomi 8% selama periode 2024-2029.

Ia menjelaskan, era kepemimpinan Presiden Joko Widodo, pada 2014-2019  bersama partai pengusung, ngebut  membangun  berbagai proyek infrastruktur di berbagai daerah untuk menciptakan pemerataan pembangunan. 

“Pembangunan infrastruktur terjadi secara masif.  Kita juga empowering  sumber daya laut, pertanian perkebunan,  mineral, dan pariwisata. Syukurlah,  kesejahteraan diperkuat agar daya beli rakyat, yang terdampak pandemi Covid-19  dapat meningkat, sehingga pertumbuhan  tetap berada pada posisi 5%,” ujarnya.

Dua Macam Kesejahteraan

Pada kesempatan itu, Aria mengungkapkan tentang dua kategori kesejahteraan, yaitu meningkatkan kesehjateraan  dan  pendapatan rakyat.

Ia mengatakan,  kondisi rakyat  harus  diberdayakan secara baik. Kalau belum terberdayakan, itu artinya  masih majunya gigi satu.

“Ini berarti pengeluaran rakyat harus kita turunkan,”  tuturnya.

Merujuk   pada UU 1945,  Pasal 33 – 34 terkait hak rakyat dan kewajiban negara, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud memahami bahwa penyaluran  bansos menjadi sangat krusial untuk membantu  rakyat yang kurang beruntung.

Kedua,  UUD 1945  mewajibkan negara harus hadir  membantu rakyat  yang termasuk kategori  fakir miskin dan anak terlantar.

“Jadi bansos adalah sesuatu yang tidak akan dihentikan. Bansos adalah salah satu solusi untuk membantu rakyat, terutama dengan adanya keberadaan KTP Sakti,” kata Aria.

Sementara itu,  Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah, berpendapat bahwa jika bansos dikelola dengan baik,  akan  menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang cukup efektif.

Piter mengatakan,  bansos akan mendorong konsumsi sehingga akan merangsang tumbuhnya  investasi dan  menciptakan industri, khususnya  UMKM.

“Dari perspektif ekonomi kita juga perlu memahami bahwa bila bantuan sosial itu dikelola dengan baik, maka tidak hanya mereka yang perlu dibantu akan terbantu, juga  pemanfaatan bantuan juga akan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi. Karena kita kan didukung oleh konsumsi, didukung investasi, didukung laju gerak industri”, pungkas Piter.  

No Comments

    Leave a Reply