Presiden Jokowi  Apresiasi Peningkatan Status  CSP Indonesia-AS

November 14, 2023

BRIEF.ID – Presiden Joko Widodo menyambut baik kesepakatan meningkatkan status kemitraan Indonesia-Amerika Serikat (AS) menjadi Comprehensive Strategic Partnership (CSP).

“Saya senang, kita telah sepakat untuk tingkatkan status kemitraan menjadi Comprehensive Strategic Partnership, dan penting untuk pastikan CSP Indonesia dan Amerika Serikat bermanfaat bagi rakyat dan berkontribusi bagi kawasan dan dunia,” kata Jokowi pada pertemuan bilateral dengan delegasi AS yang dipimpin Presiden  Joe Biden  di Gedung Putih, Washington DC, AS,  Senin (13/11/2023) waktu setempat atau Selasa (14/11/2023).

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi  memaparkan sejumlah CSP yang akan dilakukan Indonesia-AS di sejumlah bidang, salah satunya adalah  kerja sama perdagangan. Ia menilai baik Indonesia maupun AS  perlu menciptakan pembaruan untuk meningkatkan perdagangan melalui perpanjangan fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) kepada Indonesia.

“Ini penting bagi rantai pasok dan kurangi ketergantungan Amerika Serikat terhadap impor RRT, mohon dukungan Presiden Biden untuk terus dorong Kongres AS percepat pengesahan GSP,” ungkap dia.

Lebih lanjut   Presiden Jokowi menyatakan  pentingnya akses pasar yang lebih luas dan inklusif melalui Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) yang diharapkan dapat memfasilitasi kepentingan negara berkembang.

“Saya harap IPEF dapat mengakomodir kepentingan negara berkembang termasuk pemanfaatan subsidi hijau dari Inflation Reduction Act,” tuturnya.

Selanjutnya, dalam hal kerja sama investasi dan pembangunan, Kepala Negara menyambut baik minat para investor dari Amerika Serikat dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Presiden Jokowi  mendorong agar para investor juga dapat membantu merealisasikan sejumlah proyek strategis Indonesia lainnya.

“Saya sambut baik minat investor Amerika Serikat untuk kembangkan IKN Nusantara dan saya ingin dorong realisasi proyek strategis. Investasi kilang petrokimia di Jawa Barat, pengembangan carbon capture storage di Laut Jawa, pengolahan nikel baterai EV dan operasional smelter di Sulawesi Selatan dan Gresik, serta Pembangunan panel dan modul surya di Batang,” jelasnya.

Di sisi lain, Presiden Jokowi  mengapresiasi pencabutan sanksi AS terhadap Venezuela sehingga dapat mengoperasikan kembali perusahaan afiliasi Pertamina di Venezuela.

“Memungkinkan Pertamina, melalui perusahaan afiliasinya di Venezuela Maurel et Prom, untuk kembali beroperasi,” katanya.

No Comments

    Leave a Reply