Traveloka Perkuat Digitalisasi Industri Pariwisata di Yogyakarta

February 2, 2023

BRIEF.ID – Traveloka, platform perjalanan terdepan se-Asia Tenggara berkomitmen untuk memperkuat  digitalisasi  industri pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Langkah itu ditempuh   untuk memulihkan industri pariwisata, meningkatkan pemberdayaan talenta, dan mempercepat  transformasi digital.

Chief Executive Officer (CEO)  Transport Traveloka,  Iko Putera  menyatakan,  digitalisasi adalah sebuah keniscayaan karena  menghadirkan  peluang pertumbuhan ekonomi baru di berbagai sektor, termasuk industri pariwisata.

“Yogyakarta  merupakan salah satu destinasi wisata penting di Indonesia,  bahkan di Asia Tenggara yang memiliki tingkat penetrasi digital  yang tinggi. Riset East Ventures Digital Competitiveness Index (EV DCI) 2022, Yogyakarta berada di peringkat ketiga untuk kategori daya saing digital dengan skor 60,6.  Dan, Traveloka melihat  transformasi  ini  dapat  berkontribusi signifikan  untuk membangun sektor pariwisata di Yogyakarta,” kata Iko di Jakarta,  Kamis (2/2/2023).

Ia mengatakan, Traveloka  mendukung digitalisasi  layanan perjalanan dan wisata secara end-to-end untuk  membantu wisatawan  merencanakan dan menikmati perjalanan wisata sehingga  dapat menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar yang terlibat dalam ekosistem destinasi wisata.

Upaya itu, kata Iko,  sukses merangsang pertumbuhan pariwisata Yogyakarta dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi. Mengutip  data internal Traveloka, pencarian konsumen untuk  destinasi pariwisata Yogyakarta meningkat hampir 40%,  pada tahun 2022  dibandingkan  tahun 2021.

Selain itu, permintaan konsumen mengunjungi Candi Borobudur meningkat lebih dari 60% pada tahun 2022, dengan 4 destinasi  yang paling diminati  wisatawan, yaitu  Candi Prambanan, Candi Borobudur, Jogja Bay Waterpark, dan Candi Ratu Boko.

Dari segi transportasi, permintaan pencarian menuju Yogyakarta juga terus meningkat signifikan, dimana tercatat  permintaan penerbangan dan moda transportasi darat Bus & Shuttle masing-masing lebih dari 2x sepanjang tahun 2022, lebih tinggi dibandingkan 2021.

“Tentu saja, kenaikan ini  didorong  beragam tawaran produk dan layanan perjalanan Traveloka yang selalu  fokus pada memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi konsumen,” jelas Iko.

Promosi CHSE

Sebagai bentuk komitmen pada pemulihan industri pariwisata dan kesehatan masyarakat di Yogyakarta, Traveloka  aktif mempromosikan penerapan protokol kesehatan cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environmental sustainability (kelestarian kingkungan)  yang dikenal dengan  slogan CHSE  kepada para mitra akomodasi di daerah ini.

Traveloka juga aktif  berperan serta  dalam program  vaksinasi massal untuk  para pekerja pariwisata, tenaga pendidik, dan kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) dengan membuka sentra vaksinasi Covid-19,  yang sampai saat ini telah mendistribusikan  sebanyak 15.000 dosis.

Selain itu, Traveloka juga memberdayakan talenta pariwisata melalui jalinan  kemitraan  dengan Global Sustainable Tourism Council (GSTC) untuk melatih sumber daya manusia (SDM) mitra bisnis akomodasi  secara berkelanjutan.  Saat ini,  SDM yang dilatih Traveloka tersebar di 25 hotel di Yogyakarta.

“Harapannya, melalui pelatihan berkelanjutan, sumber daya manusia industri akomodasi yang berada di garda terdepan industri pariwisata, dapat menerapkan berbagai prinsip berkelanjutan  berstandar global.   Traveloka konsisten mendukung implementasi prinsip-prinsip keberlanjutan,” jelas Iko.

Lebih lanjut Iko menjelaskan,  pada tahun 2022, Traveloka telah menggulirkan  program “Travedu Fest” untuk melatih  1.000 peserta sebagai  pemangku kepentingan di industri pariwisata, seperti pelajar, komunitas lokal, pelaku UMKM, dan pegiat  Desa Wisata di berbagai daerah di Indonesia,  termasuk Yogyakarta.  Traveloka juga bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemenristekdikti) untuk mendorong kesuksesan program Kampus Merdeka,  melalui program magang di berbagai perguruan tinggi di Indonesia, yang salah satu di antaranya adalah Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. 

Traveloka juga aktif mempromosikan 5 destinasi pariwisata super prioritas,   yaitu Borobudur (Jawa Tengah), Likupang (Sulawesi Utara), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Danau Toba (Sumatera Utara), dan Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur) untuk  mempercepat  penerapan  teknologi di sektor pariwisata. Program ini  sejalan dengan agenda Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Iko mengatakan, konsumen mendapatkan akses untuk  menemukan beragam atraksi wisata lokal, seperti di Borobudur sehingga para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdaftar di platform Traveloka dapat memperluas jangkauan konsumennya.

“Melalui platform Traveloka, kami mendorong pelaku dan konsumen  sektor pariwisata  mendapatkan manfaat melalui digitalisasi, sehingga kedua sisi terhubung dan mendukung bertumbuhnya ekosistem pariwisata dan ekonomi di sekitarnya,” kata dia

Potensi Besar

Iko menyatakan,  Traveloka melihat potensi pariwisata Yogyakarta sangat besar. Mengacu  data Bank Indonesia (BI), sektor pariwisata berkontribusi kepada pembentukan produk domestik regional bruto (PDRB) Yogyakarta sekitar 55%.

“Traveloka  berkomitmen untuk mendorong digitalisasi sektor perjalanan dan wisata di Yogyakarta, diantaranya  mendukung program Kemenparekraf,  yang telah  mengumumkan gelaran ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023  di Yogyakarta,” kata dia.

Secara terpisah, Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI)  Azril Azhari mengatakan, pariwisata sebagai penopang perekonomian Yogyakarta belum maksimal mendatangkan wisatawan mancanegara.

“Potensinya sangat besar. Selain wisata alam, di sini ada wisata budaya, dan kekhasan yang unik juga,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Azril, pengembangan pariwisata Yogyakarta harus beradaptasi dengan pergeseran tren pariwisata yang terjadi selama pandemi.

“Pariwisata harus lebih customize, personalize,  dan localize. Ini yang penting juga selain dengan digitalisasi,” kata dia.

Di sisi lain, kata Iko, Yogyakarta adalah  tuan rumah penyelenggaraan ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023, yang berlangsung  2-5 Februari 2023. Forum ini menjadi momentum untuk memacu kreativitas dan kesiapan industri pariwisata daerah sekaligus meningkatkan minat wisatawan domestik maupun mancanegara.

Traveloka yang kini  hadir di 6 negara Asia Tenggara –   Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Filipina,  berkontribusi positif untuk  menyukseskan ATF 2023 dan memajukan  pariwisata Yogyakarta. Traveloka kini memiliki 55 juta pengguna aktif per bulan serta layanan end-to-end,  yang mencakup travel, local services, dan layanan keuangan.

“Kami sangat antusias menyambut ATF 2023 di DIY. Kami berharap transformasi digital melalui platform Traveloka relevan dengan kebutuhan dan aspirasi konsumen  sehingga berkontribusi dalam mendorong pemulihan pariwisata Yogyakarta dan Indonesia,” kata Iko.

No Comments

    Leave a Reply