Konsolidasi dan Transformasi, Jadikan BSI Bank Peringkat 6 Terbesar di Indonesia

February 21, 2023

BRIEF.ID – Konsolidasi dan transformasi yang dilakukan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil menjadikan perseroan sebagai bank nomor 6 terbesar dari total 120 perbankan di Tanah Air.

BSI yang pendiriannya diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, pada 1 Februari 2021 adalah bank syariah hasil inisiasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Alhamdulillah, konsolidasi dan transformasi berhasil menjadikan BSI sebagai bank terbesar nomor enam di Indonesia,” kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi di Jakarta, pada Selasa (21/2/2023)

Mengutip data perseroan, Hery mengungkapkan bahwa hingga akhir 2022 untuk bank only BSI berada di peringkat 6 berdasarkan aset, dana pihak ketiga (DPK), pembiayaan, pembiayaan konsumer, dan laba bersih. Di sisi lain, dari sisi tabungan yang berhasil dihimpun, perseroan berada di peringkat 5 secara nasional.

Aset BSI, lanjutnya, telah menembus angka Rp 306 triliun. Dan, penghimpunan DPK mencapai Rp 261 triliun, pembiayaan sebesar Rp208 triliun. Sementara pembiayaan konsumer Rp113 triliun dan laba bersih Rp4,3 triliun.

“Jadi naik satu tingkat dari sebelumnya di posisi 7. Sedangkan jumlah tabungan yang dibukukan BSI sebesar Rp116 triliun,” jelas dia.

Dikatakan, untuk besaran penghimpunan tabungan, peringkat BSI masih sama dari sebelumnya. Kinerja apik BSI dibarengi dengan penyaluran zakat yang mencapai Rp140 miliar.

Lokomotif Ekonomi Syariah
Menteri BUMN Erick Thohir sangat bersyukur karena upaya pemerintah membangun lokomotif ekonomi dan keuangan syariah di Tanah Air melalui BSI terus memperlihatkan hasil yang positif.

Erick mengatakan, keberhasilan BSI tidak terlepas dari konsolidasi 3 bank syariah anak usaha 3 bank BUMN menjadi BSI, yaitu PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah.

BSI, lanjutnya, diproyeksikan memiliki pengaruh yang kuat di tataran perbankan nasional maupun global. Apalagi transformasi dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan di tubuh perseroan.

“Saya senang, BSI terus memperlihatkan kinerja positif. Ini berkah dari konsolidasi dan transformasi secara serius, terarah, dan terukur. Saya yakin BSI semakin berpengaruh bagi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia maupun global. Di tataran nasional, BSI harus berperan sebagai salah satu fondasi ekonomi masyarakat dan umat. Di tingkat global, BSI wajib menjadikan Indonesia sebagai salah satu barometer ekonomi syariah dunia,” kata Erick.

Menurut Erick, torehan positif BSI sudah on track, khususnya melalui visi besar perseroan untuk menjadi Top 10 Global Islamic Bank. Apalagi salah satu misi utama BSI adalah melayani lebih dari 20 juta nasabah dan menjadi Top 5 Bank berdasarkan aset di atas Rp 500 triliun pada tahun 2025. Saat ini, BSI telah melayani sekitar 18 juta nasabah.

Lebih lanjut Erick mengatakan, konsolidasi dan transformasi yang baik, menciptakan synergy value yang positif di tubuh perseroan sehingga kehadiran BSI makin memperkuat ekosistem syariah di Tanah Air.

Selain itu, penguatan finansial juga memudahkan BSI melakukan sejumlah pengembangan di bisnis lain. Sebab,pangsa pasar syariah di Indonesia cukup besar, karena Indonesia adalah negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.

“Peluang ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya agar BSI menjadi pemain terdepan di industri halal dunia. BSI harus menjadi lokomotif yang membawa industri halal, keuangan syariah, muslimpreneur, dan segala turunannya,” ujar dia.

Capaian Impresif

Sementara itu,Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengungkap rasa syukurnya atas capaian sangat impresif pada tahun kedua perseroan berdiri. Capaian itu, kata Hery, merupakan hasil kerja yang solid untuk strategic response yang tepat, terlebih di tengah berbagai tantangan ekonomi sepanjang tahun 2022.

“Dalam usia BSI yang relatif muda, perseroan telah menjadi market leader dalam industri keuangan syariah di Indonesia, baik dari sisi jaringan, customer-based, dan capital untuk dapat melayani umat dan nasabah,” kata Hery.

Hery mengatakan, BSI akan terus mengoptimalkan potensi pengembangan Islamic Ecosystem di dalam negeri dengan memanfaatkan potensi pasar yang besar melalui peningkatan literasi keuangan syariah, menyasar ekosistem Ziswaf, masjid, lembaga pendidikan, institusi kesehatan, dan industri manufaktur.

“Alhamdulillah, di tahun kedua sejak berdirinya BSI terus berprestasi secara impresif karena laju kinerja yang positif. Pencapaian ini membuktikan strategic response BSI yang tepat untuk meraih pertumbuhan bisnis yang sehat, penghimpunan dana masyarakat, menjaga sustainability pertumbuhan yang fokus pada aspek likuiditas, terutama pertumbuhan dana murah serta menjaga kualitas aset,” ujarnya.

Hery bertekad untuk mempertahankan kinerja dan meningkatkan penetrasi pasar perbankan syariah di Indonesia yang kini masih di bawah 10%. Menurut data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) hingga akhir 2021 umat Islam Indonesia mencapai 237,53 juta jiwa.

No Comments

    Leave a Reply