BRIEF.ID – PT Siloam International Hospital Tbk (SILO) mengusung Siloam Generasi Baru sebagai rencana strategis dalam 5 tahun ke depan. Rencana ini, diharapkan meningkatkan layanan kepada pasien, sekaligus mendongkrak kinerja perusahaan.
Ada empat pola yang ditekankan dalam Siloam Generasi Baru, yaitu Premium Specialist, Premium Generalist, Value Seeker dan Comunity Generalist, yang membedakan jenis layanan sesuai kategori pasien.
Untuk Premium Specialist akan ada enam rumah sakit, yang menawarkan pelayanan full suite premium dan keahlian mendalam, dengan COE unggulan dan setara dengan standar Singapura, dan bakal menjadi rumah sakit terbaik.
Average Revenue per Occupied Beds (ARPOB) atau rata-rata pendapatan per tempat tidur yang terisi dari bagian ini diperkirakan Rp14 miliar hingga Rp18 miliar
Selanjutnya, Premium Generalist rencananya akan ada 9 rumah sakit, yang menawarkan pelayanan premium juga di tingkat generalis. Dari section ini, ARPOB yang diproyeksi adalah Rp8 miliar hingga Rp11 miliar.
Kemudian Value Seeker rencananya memiliki 13 rumah sakit dan dirancang dengan pelayanan perawatan kesehatan yang terjangkau dan memperluas layanan. ARPOB yang diharapkan dari bagian ini adalah R4,5 miliar hingga Rp6,5 miliar.
Sedangkan Comunity Generalist rencananya memiliki 15 rumah sakit dengan aksesibilitas dan menyediakan layanan yang berkualitas. Dalam Comunity Generalis fokusnya pertumbuhan kompleksitas rendah menengah. Adapun ARPOB yang diprediksi sekitar Rp1,7 miliar hingga Rp1,8 miliar.
Siloam Generasi Baru yang mengusung 4 pola layanan tersebut menjadi katalis baru bagi pelayanan SILO yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dengan segmen tertentu.
“Langkah tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan sekaligus mengoptimalkan biaya bagi segmen yang menjadi target,” kata Analis Buana Capital James Stanley, dalam riset pada 29 November 2024.
Sementara terkait perluasan rumah sakit, SILO menyampaikan sejauh ini berjalan sesuai rencana dengan pembangunan 4 rumah sakit baru dan perluasan 4 rumah sakit yang dijadwalkan selesai pada tahun anggaran 2025-2026. Proyek ini akan menambah total 1.074 tempat tidur dalam 2 tahun ke depan.
Di akhir tahun, James memperkirakan SILO mencetak kinerja positif dengan pendapatan sebesar Rp12,13 triliun dan laba bersih Rp974 miliar pada akhir tahun 2024.
Berdasarkan analisa tersebut, saham SILO layak dipertahankan dan dikoleksi dengan rekomendasi buy dengan target harga Rp3.600 per saham.