BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (21/8/2025) ditutup melemah 53,10 poin atau 0,67% ke posisi 7.890,72. Sedangkan indeks LQ45 naik 2,03 poin atau 0,25% ke posisi 828,98.
Tercatat sebanyak 366 saham menguat, 283 saham melemah, dan 158 saham stagnan. Aktivitas perdagangan mencapai 2.129.608 transaksi dengan volume 37,80 miliar lembar saham senilai Rp17,00 triliun.
Saham yang mencatat kenaikan tertinggi antara lain ACST, PRIM, ACRO, DFAM, dan DATA, sedangkan penurunan terdalam dialami oleh DSSA, PACK, SAPX, BEER, dan PBSA.
Investor asing membukukan net buy Rp 681,5 miliar di BEI, terutama pada saham CUAN, BBCA, AMMN, dan BBRI, sehingga total net sell asing sepanjang tahun berkurang menjadi Rp 52,8 triliun. Net buy terbesar tercatat pada saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) senilai Rp136,7 miliar di pasar reguler.
Sementara itu, saham-saham Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Kamis (21/8/2025), tertekan akibat kekhawatiran investor bahwa pidato Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell di Jackson Hole, Amerika Serikat (AS) berpotensi bernada hawkish dan memicu volatilitas pasar.
Dow Jones Industrial Average turun 152,81 poin, atau 0,34% ke level 44.785,50, S&P 500 turun 25,61 poin, atau 0,40%, ke level 6.370,17, dan Nasdaq Composite turun 72,54 poin, atau 0,34% ke level 21.100,31.
Di kawasan Asia-Pasifik pasar bervariasi dengan investor cenderung wait and see sambil mencermati perkembangan sejumlah isu ekonomi, termasuk sikap China yang mulai melunak terhadap aset kripto.
Dikutip dari kajian D’Origin Advisor Bursa Eropa ditutup relatif stagnan seiring sikap wait and see investor menjelang simposium Jackson Hole yang digelar The Fed, sementara AS dan Uni Eropa telah menyepakati kerangka kerja perdagangan sejak bulan lalu.
Harga Komoditas
Harga minyak dunia naik sekitar 1% didorong mandeknya proses perdamaian Rusia-Ukraina serta kuatnya permintaan minyak di AS. Minyak Brent menguat 83 sen atau 1,2% ke level $67,67 per barel, tertinggi dalam dua pekan, sementara WTI naik 81 sen atau 1,3% ke $63,52 per barel, melanjutkan kenaikan lebih dari 1% sehari sebelumnya.
Harga emas dunia melemah seiring penguatan dolar AS, sementara pasar menanti pidato Ketua The Fed Jerome Powell di simposium Jackson Hole untuk petunjuk arah kebijakan moneter.
Harga spot emas turun 0,29% ke level US$ 3.338,71 per troy ons, sedangkan kontrak berjangka emas AS Desember ditutup melemah 0,2% di US$ 3.386,5, tertekan kenaikan indeks dolar AS sebesar 0,4% yang membuat emas lebih mahal bagi pembeli luar negeri.
Harga minyak sawit mentah (CPO) melemah tiga hari beruntun sejalan dengan penurunan harga minyak nabati di Dalian Commodity Exchange meski ekspor 1–20 Agustus tercatat kuat. Kontrak acuan CPO November di Bursa Derivatif Malaysia turun 0,69% menjadi MYR4.466 per ton pada 16.08 WIB, setelah gagal bertahan di level psikologis MYR4.500 yang memicu aksi jual lebih lanjut.
Nilai tukar Rupiah ditutup melemah pada perdagangan Kamis (21/8/2025) sore di level Rp 16.288 per dolar AS, turun 16,5 poin atau 0,1% dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp 16.271. Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jisdor mencatat nilai rupiah sebesar Rp16.283 per dolar AS.
NPI Bank Indonesia (BI) melaporkan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mengalami defisit sebesar US$ 6,7 miliar pada Kuartal II-2025. Meskipun demikian, BI menilai kinerja NPI tetap terjaga rendah di tengah perlambatan ekonomi global dan ketidakpastian pasar keuangan. (Nov)