BRIEF.ID – Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) mendesak Pemerintah Jepang tidak mengirim kapal militer melintasi Selat Taiwan demi menjaga kesepakatan prinsip “Satu Tiongkok”.
“Kami mendesak Jepang untuk menghormati komitmennya dan bertindak bijaksana terkait masalah Taiwan, serta menahan diri dari menyebabkan gangguan pada hubungannya dengan Tiongkok maupun perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, Tiongkok, Kamis (26/9/2024).
Militer Jepang diketahui menggunakan kapal perusak JS Sazanami melintasi perairan Selat Taiwan pada Rabu (25/9/2024) dan menghabiskan waktu lebih dari 10 jam berlayar ke selatan untuk menyelesaikan perlintasan.
Pelayaran yang dilakukan bersama dengan kapal-kapal angkatan laut dari Australia dan Selandia Baru itu disebut untuk pertama kali terjadi sejak Perang Dunia II.
“Masalah Taiwan menyangkut kedaulatan dan integritas teritorial Tiongkok. Ini merupakan landasan politik hubungan Tiongkok-Jepang dan garis merah yang tidak boleh dilanggar,” tambah Lin Jian.
Militer Tiongkok, kata Lin Jian, telah menangani sesuai dengan hukum dan peraturan masuknya kapal milik Pasukan Bela Diri Maritim Jepang ke Selat Taiwan.
“Tiongkok sangat waspada terhadap niat politik Jepang di balik tindakan ini dan telah mengajukan protes kepada pihak Jepang,” ungkap Lin Jian.
Lin Jian mengatakan Jepang membuat komitmen yang jelas mengenai hal ini dalam Pernyataan Bersama Tiongkok-Jepang tahun 1972, yang menyatakan, “Pemerintah Jepang mengakui Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (PRC) sebagai satu-satunya pemerintah Tiongkok yang sah. PRC menegaskan kembali bahwa Taiwan merupakan bagian yang tidak dapat dicabut dari wilayah Republik Rakyat Tiongkok. Pemerintah Jepang sepenuhnya memahami dan menghormati posisi PRC ini, dan dengan tegas mempertahankan posisinya berdasarkan Pasal 8 Proklamasi Potsdam.”
Kapal milik Angkatan Laut Australia (RAN) berpeluru kendali HMAS Sydney (DDG 42) dan kapal perbekalan HMNZS Endeaveour (A11) dari Angkatan Laut Selandia Baru (RNZN) juga melintasi Selat Taiwan mulai pukul 14.00 waktu setempat. Pelayaran kapal milik AL Selandia Baru itu adalah yang pertama sejak 17 tahun di Selat Taiwan.
Sedangkan Tiongkok pada Rabu (25/9/2024) juga menyampaikan telah berhasil melakukan peluncuran langka rudal balistik antarbenua (intercontinental ballistic atau ICBM missile) ke Samudera Pasifik.
Peluncuran itu diperkirakan menjadi yang pertama dilakukan dalam beberapa dekade terakhir. (Antara)
No Comments