BRIEF.ID – Presiden Prabowo Subianto melantik Rosan Perkasa Roeslani sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada Kabinet Merah Putih (KMP). Rosan bersama 47 menteri lainnya dilantik Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10/2024). Siapakah Rosan yang berlatar belakang pengusaha?
Rosan memiliki rekam jejak moncer. Pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, sejumlah jabatan strategis pemerintahan dipercayakan kepadanya.
Rosan terpilih sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, periode 2015-2021. Selanjutnya, ia dipercayakan sebagai Dubes RI untuk Amerika Serikat (AS), pada 25 Oktober 2021 hingga Juli 2023. Selanjutnya, ia diberi tugas sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan dilantik pada 17 Juli 2023.
Posisi Wamen BUMN ditempatinya, menggantikan Pahala Mansury yang ditugaskan sebagai Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu).
Pada 19 Agustus 2024, Presiden Joko Widodo melantik Rosan sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM, menggantikan Bahlil Lahadalia yang digeser ke posisi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Lalu apa harapan Rosan usai dilantik sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM? Ia mengaku akan fokus mengembangkan investasi hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam (SDA) Indonesia. Selain itu, Rosan juga bertekad untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
“Fokus utama kami adalah mengembangkan investasi hilirisasi, agar memiliki nilai tambah di Indonesia. Dan, yang paling penting adalah bagaimana menciptakan lapangan pekerjaan. Itu prioritas utama,” ujar Rosan.
Ia mengatakan, pembukaan lapangan kerja menjadi target untuk menekan angka pengangguran di Indonesia, yang kini mencapai 5,2%.
“Pengangguran menjadi sorotan kala pencapaian investasi yang selalu over target selama lima tahun terakhir. Ini menandai bahwa pendekatan investasi saja belum cukup untuk menyerap lebih banyak tenaga kerja.
Rosan juga mengemban tanggung jawab untuk menarik investasi asing (foreign direct investment/FDI) sebesar Rp 2,77 kuadriliun ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Selamat bekerja, Pak Menteri.
No Comments