Serang Misi Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon, Qatar Tuntut Penyelidikan Internasional Terhadap Israel

BRIEF.ID – Pemerintah Qatar menuntut penyelidikan internasional segera atas penargetan Israel terhadap misi penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).

Kementerian Luar Negeri Qatar mengecam  serangan yang menargetkan Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL), yang menimbulkan korban luka di kalangan personelnya.

Disebutkan,   serangan terhadap UNIFIL merupakan “pelanggaran terang-terangan terhadap ketentuan hukum kemanusiaan internasional dan Resolusi Dewan Keamanan No. 1701.”

Resolusi itu menuntut penghentian konflik antara Lebanon dan Israel secara menyeluruh serta pembentukan zona demiliterisasi di antara Garis Biru — batas antara Lebanon dan Israel — dan Sungai Litani, yang hanya mengizinkan kepemilikan senjata dan peralatan militer bagi pasukan Lebanon dan UNIFIL di area tersebut.

Kementerian mendesak komunitas internasional untuk melakukan “tindakan tegas guna memaksa pendudukan Israel agar segera menghentikan serangan agresif mereka dan pelanggaran berulang terhadap hukum internasional”.

Pada Jumat pagi, militer Israel menembaki sebuah pos pemantauan milik pasukan penjaga perdamaian PBB di markas besarnya di Naqoura, Lebanon selatan. Akibatnya, dua pasukan penjaga perdamaian dari kontingen Sri Lanka terluka, menurut Kantor Berita Nasional Lebanon.

Dua pasukan penjaga perdamaian lainnya yang berasal dari Indonesia juga mengalami hal serupa pada Kamis.

Israel melancarkan serangan udara besar-besaran di seluruh Lebanon terhadap apa yang diklaim tetapi tanpa bukti transparan ke publik sebagai target Hizbullah sejak 23 September. Sedikitnya 1.351 orang tewas dan lebih dari 3.800 lainnya terluka serta 1,2 juta orang mengungsi akibat serangan rezim tersebut.

Serangan udara tersebut merupakan eskalasi dari perang lintas batas selama setahun antara Israel dan Hizbullah sejak terjadinya ofensif di Jalur Gaza, ketika kelompok Palestina Hamas meluncurkan serangan tahun lalu.

Hingga kini lebih dari 42.100 orang, mayoritas perempuan dan anak-anak, tewas dalam serangan tersebut.

Kendati terdapat peringatan internasional bahwa Timur Tengah berada di ambang perang kawasan di tengah serangan gencar Israel terhadap Gaza dan Lebanon, Israel memperluas konflik dengan melakukan serangan darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Tahun Depan, Indonesia Produksi Mobil Nasional

BRIEF.ID - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan,...

Menperin Ungkap Kontribusi Industri Air Minum Dalam Kemasan Perkuat Sektor Manufaktur

BRIEF.ID – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan,...

MK Larang Anggota Polri Aktif Rangkap Jabatan Sipil

BRIEF - Mahkamah Konstitusi menetapkan anggota Polri aktif tidak...

IHSG Bertahan di Level 8.400 Ditopang Sinyal Berlanjutnya Pemangkasan BI-Rate

BRIEF.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa...