BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS), pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (9/12/2025), didorong sentimen positif menjelang rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia periode November 2025.
Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, kurs rupiah dibuka menguat tipis 0,03% di level Rp16.680 per dolar AS, dibandingkan posisi sebelumnya Rp16.685 per dolar AS.
Sementara di pasar spot, nilai tukar rupiah melemah tipis 0,02% ke level Rp16.694 per dolar AS. Hingga pukul 10:30 WIB, nilai tukar rupiah terpantau berbalik menguat ke kisaran Rp16.678 per dolar AS.
Penguatan rupiah terjadi di saat dolar AS loyo akibat sentimen risk-off yang dilancarkan investor menjelang digelarnya rapat Federal Open Market Committee (FOMC) Federal Reserve (The Fed).
FOMC akan menggelar rapat selama 2 hari, pada 9-10 Desember 2025, dan akan membuat kebijakan moneter, antara lain terkait kebijakan suku bunga acuan atau Fed Funds Rate (FFR).
Pelaku pasar memasang mode menunggu atau wait and see seiring terbelahnya pendapat sejumlah petinggi The Fed mengenai kebijakan suku bunga acuan.
Sejumlah deputi gubernur bank sentral AS tersebut mendorong pemangkasan FFR perlu dilanjutkan untuk mengendalikan inflasi dan mengantisipasi perlambatan ekonomi AS yang tercermin dari rendahnya penyerapan tenaga kerja.
Meski demikian, Gubernur The Fed, Jerome Powell, tampak berhati-hati dan belum memberi sinyal terkait kemungkinan pemangkasan FFR lanjutan pada rapat terakhir FOMC di tahun ini.
Sentimen penguatan mata uang garuda terhadap dolar AS datang dari dalam negeri, seiring tingginya ekspetasi pelaku pasar terhadap rilis data IKK November 2025, yang diperkirakan lebih tinggi dibandingkan periode Oktober 2025.
Sebelumnya, Bank Indonesia mengumumkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Oktober 2025 berada pada level optimis (indeks >100) sebesar 121,2, lebih tinggi dibandingkan dengan posisi per September 2025, yang sebesar 115,0.
Terkait dengan itu, nilai tukar rupiah pada perdagangan hari diprediksi bergerak konsolidatof dengan kecenderungan menguat tipis di kisaran Rp16.600 per dolar AS hingga RTp16.690 per dolar AS. (jea)


