BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah melemah pada perdagangan akhir pekan, Jumat (10/102025), seiring penguatan Dolar Amerika Serikat (AS) yang menembus level tertinggi sejak 31 Juli 2025.
Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, kurs rupiah dibuka melemah 0,08% atau 13 poin menjadi Rp16.581 per dolar AS dari level sebelumnya Rp16.568 per dolar AS.
Sementara di pasar spot, nilai tukar rupiah dibuka meleah 0,23% di level Rp16.583 per dolar AS. Hingga pukul 10:00 WIB, rupiah masih tertekan dan berada di level Rp16.597 per dolar AS.
Tak hanya rupiah, sejumlah mata uang Asia juga melemah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, antara lain Won Korea Selatan (-1%), dan Baht Thailand (-0,39).
Pelemahan rupiah dan sejumlah mata uang Asia terjadi seiring lonjakan indeks dolar AS yang kembali menjadi aset incaran investor, setelah harga saham dinilai telah mengalami kenaikan tajam (overheat).
Pada penutupan perdagangan Kamis (9/10/2025), indeks dolar AS ditutup menguat 0,48% ke level 99,394, merupakan yang tertinggi sejak 31 Juli 2025.
Penguatan indeks dolar AS terus berlanjut pada sesi perdagangan regional Asia pagi ini, dengan total kenaikan telah mencapai 1,7% selama 4 hari berturut-turut.
Beberapa hari terakhir, dolar AS kembali menjadi pilihan investor, karena instrumen investasi berisiko seperrti saham dinilai sudah mengalami kenaikan harga cukup tajam.
Selain itu, pelaku pasar juga mengantisipasi arah kebijakan moneter Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) terkait kebijakan suku bunga acuan atau Fed Funds rate (FFR), yang diperkirakan bakal dipangkas untuk meredam dampak penutupan pemerintah (government shutdown) AS.
Untuk perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah diprediksi cenderung melemah dan bergerak di kisaran level Rp16.550 per dolar AS hingga Rp16.600 per dolar AS. (jea)