BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah hingga menyentuh level psikologis Rp16.200 per dolar AS, pada perdagangan hari ini, Jumat (3/1/2025).
Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, kurs rupiah dibuka melemah 0,20% atau 32 poin menjadi Rp16.230 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp16.198 per dolar AS.
Pelemahan rupiah masih dipengaruhi sentimen pasar terhadap arah kebijakan ekonomi dan geopolitik Donald Trump sebagai Presiden AS terpilih yang akan dilantik pada 20 Januari 2025.
Pelaku pasar masih mengantisipasi penguatan indeks dolar AS, seiring indikator perekonomian yang membaik, seperti berkurangnya tingkat pengangguran, dan penurunan suku bunga acuan.
Data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS yang diumumkan Kamis (2/1/2024), menunjukkan jumlah klaim pekerjaan di bawah ekspektasi pasar.
Angka klaim tercatat sebesar 211.000 lebih rendah dari ekspektasi pasar 222.000, yang mengindikasikan bahwa lebih sedikit orang kehilangan pekerjaan atau menganggur.
Ini mencerminkan bahwa kondisi pasar tenaga kerja di AS masih kuat, yang berarti ekonomi AS berada dalam keadaan yang stabil, sehingga Bank Sentral AS pun mengisyaratkan tak mendesak untuk menurunkan suku bunga acuan atau Fed Fund Rate (FFR).
Selain itu, investor juga mengantisipasi arah kebijakan ekonomi Donald Trump, yang dikhawatirkan akan memicu perang dagang dengan Tiongkok, dan berimbas ke berbagai negara.
Pada hari ini, indeks dolar AS naik lagi di kisaran 109,20, dari posisi sebelumnya di 108,55. Hal itu menunjukkan indeks dolar AS masih melanjutkan tren penguatan.
Untuk perdagangan hari ini, nilkai tukar rupiah diperkirakan cenderung melemah dan bergerak di kisaran Rp16.200 per dolar AS hingga Rp16.250 per dolar AS.
