BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah tipis pada perdagangan akhir pekan, Jumat (17/10/225), saat arus modal ke Surat Utang Negara (SUN) dalam tren bullish atau meningkat.
Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, kurs rupiah dibuka melemah tipis 0,01% atau 1 poin menjadi Rp16.582 per dolar AS dari level sebelumnya Rp16.581 per dolar AS.
Sementara di pasar spot, nilai tukar rupiah melemah 0,08% menjadi Rp16.587 per dolar AS. Hingga pukul 11:30 WIB, nilai tukar rupiah masih bergerak di zona merah dan berada di level 16.591 per dolar AS.
Pelemahan rupiah cenderung terkendali seiring meningkatnya arus modal di pasar surat utang, yang membuat imbal hasil (yield) SUN tenor jangka pendek dan menengah turun.
Imbal hasil (yield) SUN untuk tenor 10 tahun turun 0,5 basis poin (bps) menjadi 5,95%, SUN tenor 1 tahun turun 3 bps menjadi 4,791%, SUN 5 tahun turun 0,5 bps ke 5,333%, dan SUN tenor 20 tahun turun 0,7 bps ke 6,544%.
Pelaku pasar cenderung mengalihkan modal dari pasar equitas yang berisiko, seperti saham dan valuta asing (valas), seiring tensi perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang kembali memanas.
Selain itu, sentimen negatif juga datang dari kasus penipuan perbankan yang telah menimbulkan goncangan di Bursa Wall Street dan melemahkan kurs dolar.
Terkait dengan itu, pelaku pasar lebih memilih instrumen investasi yang minim risiko seperti surat utang atau obligasi pemerintah dan logam mulia.
Untuk perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah diprediksi masih bergerak mendatar dengan kecenderungan melemah tipis di kisaran Rp16.550 per dolar AS hingga Rp16.600 per dolar AS. (jea)
