Rosan Bertemu Dubes dan Menteri Kantor Kabinet Inggris, Bahas Kerja Sama Pendidikan, Transisi Ekonomi Hijau, dan Investasi

BRIEF.ID – Ketua TKN Prabowo-Gibran yang juga mantan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rosan Perkasa Roeslani menggelar pertemuan dengan Duta Besar Kerajaan Inggris Raya untuk Indonesia Dominic Jermey dan Menteri Kantor Kabinet Inggris, John Glen.

Mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat (AS) itu mengungkapkan, pertemuan yang digelar di Jakarta, pada 14 Mei 2024 membahas tentang peningkatan kerja sama di bidang ekonomi, pendidikan, transisi energi hijau, dan investasi dalam rangka mengembangkan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.

“Inggris adalah salah satu mitra strategis Indonesia di benua Eropa. Kolaborasi bilateral yang apik akan saling menguatkan kedua negara dan membuka berbagai peluang yang berkelanjutan,” kata Rosan di Jakarta, Kamis (16/5/2024).

Hadir dalam pertemuan itu, Deputi Principal Private Secretary Ophelia Brook dan Special Advisor Mark McClelland.

Ketua TKN Prabowo-Gibran Rosan Perkasa Roeslani berbincang akrab dengan Duta Besar Kerajaan Inggris Raya untuk Indonesia Dominic Jermey dan Menteri Kantor Kabinet Inggris, John Glen.

Seperti diketahui, Inggris menghadapi tantangan besar, khususnya dalam merancang kebijakan ekonomi hijau.

Sebagai negara empat musim di benua Eropa, Inggris membutuhkan pasokan energi yang lebih tinggi dibanding negara-negara tropis seperti Indonesia. Ketergantungan negara itu pada penggunaan energi dan mineral harus disesuaikan dengan permintaan mineral dunia yang diatur dalam “Critical Mineral Strategy.”
Kebijakan ini mengatur tentang ekspor mineral litium, grafit, kobalt, dan nikel agar tetap tersedia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Berbeda dengan Inggris, Indonesia menetapkan kebijakan ekonomi hijau dalam bentuk suistanable finance policy.

Prinsip kebijakan ini mengatur tentang upaya investasi jangka panjang, pengembangan penelitian, dan penerapan strategi finansial berkelanjutan.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung penuh dari industri jasa keuangan bagi program yang mencakup tiga aspek, yaitu kepentingan sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup.

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Survei BI: Meningkat, Keyakinan Konsumen pada November 2024

BRIEF.ID -  Survei Konsumen yang dilakukan Bank Indonesia (BI),...

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Mutasi 300 Pati

BRIEF.ID - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memutasi...

Jelang Natal dan Tahun Baru 2025, Kemenhub Sediakan 29.972 Tiket Gratis Kapal Laut

BRIEF.ID - Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan...

Rusia Tawarkan Suaka Kepada Bashar al-Assad Beserta Keluarga

BRIEF.ID – Pemerintah Rusia menawarkan suaka politik kepada Presiden...