BRIEF.ID – Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti pengunduran diri 1.967 calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2024. Puan mengatakan mundurnya ribuan calon abdi negara ini sebagai sinyal bahwa proses rekrutmen aparatur sipil negara (ASN) harus dievaluasi secara menyeluruh.
“Proses rekrutmen CPNS tidak boleh hanya bersifat administratif. Harus ada evaluasi menyeluruh dengan perencanaan matang dan pendekatan yang lebih strategis, mulai dari penyusunan formasi hingga penempatan akhir. Kalau tidak, kita akan terus menghadapi persoalan seperti ini,” kata Puan Maharani melalui keterangan tertulis yang dikutip di Jakarta, Sabtu (26/4/2025).
Puan mengatakan, tingginya angka pengunduran diri CPNS bukan merupakan fenomena biasa, melainkan indikator yang menunjukkan sistem yang ada belum mampu menjawab ekspektasi dan kebutuhan generasi muda.
Politisi PDI Perjuangan itu menilai ada faktor kelemahan perencanaan dalam proses rekrutmen yang menyebabkan ketidaksesuaian antara minat peserta dan posisi yang ditawarkan. Jika ini tidak diperbaiki, Puan menyebut negara akan kehilangan SDM yang berkualitas.
“Negara bisa kehilangan potensi sumber daya manusia yang berkualitas untuk memperkuat pelayanan publik. Ini tantangan nyata bagi kita semua,” ujarnya.
Puan berharap Kementerian PAN-RB dan BKN mereformasi proses rekrutmen ASN dengan memperhatikan sejumlah aspek penting. Mulai dari transparansi informasi sejak awal seleksi, sistem penempatan berbasis minat dan kompetensi, serta pemberian insentif dan jaminan karier yang adil.
Di sisi lain, Badan Kepegawaian Negara (BKN) beralasan bahwa pengunduran diri 1.967 calon pegawai negeri sipil karena alasan gaji kecil hingga penempatan yang jauh.
BKN menyatakan, para CPNS itu mundur karena skema optimalisasi yang dilakukan pemerintah. CPNS yang semula tidak lolos di pilihannya, lalu menjadi diterima di daerah lain karena formasi yang ada tidak ada pendaftar.
Sebagai contoh, ada CPNS dosen yang tidak diterima di Sosiologi Universitas Negeri Jember (Unej). Namun, ada formasi serupa dibuka di Universitas Nusa Cendana, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan nol pelamar.
Selain CPNS, dosen juga ada yang mundur. Tercatat beberapa Kementerian/Lembaga (K/L) di mana CPNS paling banyak mengundurkan diri yakni Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Kementerian Kesehatan, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), serta Kementerian Pekerjaan Umum dan, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP). (nov)