BRIEF.ID – Presiden Prabowo menyatakan, program strategis nasional berhasi memperkuat daya saing ekonomi nasional, khususnya di bidang investasi, pembukaan lapangan kerja, dan kesejahteraan masyarakat.
Realisasi investasi sepanjang Januari hingga September 2025 mencapai Rp 1.434 triliun, meningkat 13,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan menghasilkan 1,9 juta lapangan pekerjaan baru.
“Jadi, target investasi tercapai bulan September yang lalu. Ini saya kira suatu prestasi juga menunjukkan bahwa iklim investasi kita masih diminati oleh banyak negara,” kata Presiden Prabowo saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna (SKP) di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025).
Selain investasi, Presiden juga menyoroti dampak besar dari program makan bergizi gratis (MBG) yang turut menciptakan efek berganda bagi perekonomian daerah. Program MBG, lanjutnya, menggandeng hampir 18.895 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), koperasi, dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam rantai pasok bahan pangan.
Selain itu, program MBG telah mendapatkan apresiasi dari Rockefeller Institute karena membawa dapak yang besar pada perekonomian.
“Rockfeller Institute mengatakan setiap satu dolar yang dikucurkan untuk program MBG, return-nya menurut hitungan mereka antara lima kali, US$ 5 sampai nanti di ujungnya US$ 37. Anda bisa bayangkan. Lima kali menurut dia minimal dampak ekonominya,” katanya.
Di ketenagakerjaan, menurut Presiden Prabowo, peningkatan upah minimum provinsi sebesar 6,5%, tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah turut memberikan perhatian kepada para pekerja sektor informal, termasuk 4 juta pengemudi ojek daring yang kini untuk pertama kalinya menerima bonus Hari Raya.
“Sekarang kita sedang diskusi terus bersama perusahaan-perusahaan terbesar, Ojol untuk kita cari pelayanan terbaik untuk pengemudi ojol ini, kemudian efisiensi sehingga tidak terjadi suatu persaingan yang saling merugikan. Tapi kita ingin supaya lapangan kerja ojol ini, pengemudi ojol ini terjamin,” ujarnya.
Sementara itu, di sektor pariwisata, Presiden menyampaikan bahwa Indonesia mencatat kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 12% menjadi 14,8 juta kunjungan pada tahun 2025. Capaian ini diperkuat prestasi 33 hotel dan resor di Indonesia yang memperoleh pengakuan bintang Michelin.
“Satu bintang minimal, ini sangat penting di bidang pariwisata. Berarti kelas kita adalah kelas teratas di dunia dengan penghargaan dari Michelin itu. Jumlah wisatawan kita satu tahun terakhir naik 12% menjadi 14,8 juta kunjungan. Saya kira ini perlu juga kita banggakan,” kata Presiden Prabowo. (nov)