BRIEF.ID – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, ASEAN bukan proksi kekuatan. Sejak dibentuk pada tahun 1967, kebersamaan ASEAN masih terjaga hingga kini sehingga tidak perlu diragukan sebab kapal ASEAN akan terus melaju di tengah berbagai perbedaan yang ada.
“Memang, akhir-akhir ini saya sering mendengar pertanyaan publik terkait ASEAN. Apakah ASEAN akan terpecah dan tidak bisa bersatu, apakah kapal ASEAN mampu terus melaju. Pada momentum yang baik ini, sebagai anggota keluarga dan sebagai Ketua ASEAN, saya ingin menegaskan bahwa kesatuan ASEAN sampai dengan saat ini masih terpelihara dengan baik,” kata Presiden Joko Widodo pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (5/9/2023).
Ia mengatakan, kesatuan ASEAN tidak dapat diartikan dengan tidak adanya perbedaan pendapat, melainkan tetap bersatu di tengah keberagaman yang dimiliki oleh negara-negara di ASEAN.
“Sebagai negara yang memiliki beragam suku, budaya, bahasa, dan agama, bagi Indonesia, kesatuan itu adalah sebuah harmoni dalam perbedaan, termasuk di dalamnya perbedaan pendapat. Karena perbedaan pendapat justru menyuburkan demokrasi, justru menunjukkan bahwa kita sebagai keluarga memiliki kedudukan yang setara,” ujarnya.
Presiden menilai, saat ini kesetaraan sudah menjadi barang langka di dunia sehingga memicu banyaknya ketidakadilan dan konflik. Namun, lanjut Presiden, hal tersebut tidak terjadi di ASEAN.
“Tapi di ASEAN berbeda, kesetaraan justru menjadi value utama yang kita hormati dan kita junjung bersama dalam bingkai persatuan dan kebersamaan, sehingga kapal besar ASEAN dapat terus melaju,” ujarnya.
No Comments