BRIEF.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Kamboja, Hun Manet untuk membahas peningkatan kerja sama di bidang ketahanan pangan dan perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI).
“Ini adalah kerja sama yang strategis bukan hanya mengenai ekspor impor tetapi ini juga bicara mengenai masalah ketahanan pangan,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangannya selepas mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan.
Menlu Retno mengatakan, di dalam pertemuan itu juga telah ditandatangani nota kesepahaman bidang pertanian antara Menteri Pertanian kedua negara.
“Di dalam diskusi juga kedua pemimpin Indonesia Kamboja bicara mendorong kerja sama antara BUMN Indonesia dengan BUMN Kamboja,” ujarnya.
Selain itu, kedua pemimpin juga membahas mengenai pentingnya penguatan kerja sama dalam perlindungan warga negara Indonesia (WNI), utamanya para WNI yang menjadi korban penipuan daring (online scam).
“Bapak Presiden mengatakan dari Januari-Juli tahun ini, 777 kasus ditangani di Kamboja, 515 di antaranya terkait dengan online scam. Oleh karena itu Bapak Presiden menekankan pentingnya diperkuat kerja sama para penegak hukum,” jelasnya.
PM Hun Manet berada di Jakarta dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-43 ASEAN, pada 5-7 September 2023. Kunjungan ini merupakan kunjungan perdana PM Hun Manet menghadiri KTT sejak menjabat sebagai PM Kamboja, pada 22 Agustus 2023.
“Ini adalah kunjungan PM Kamboja ke KTT yang pertama kalinya. PM Kamboja adalah PM yang baru,” kata Menlu.
Turut dalam pertemuan, Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
No Comments