BRIEF.ID – Presiden Prabowo Subianto mengajak investor asing untuk berinvestasi membangun infrastruktur di Indonesia. Disebutkan, pemerintah Indonesia memberikan perhatian besar pada sektor infrastruktur untuk menghubungkan masyarakat di seluruh penjuru negeri.
“Kami sedang membangun jalur kehidupan penting berupa jalan, jembatan, pelabuhan, bandara, jalur energi, jaringan digital yang menghubungkan masyarakat kami, dan merangsang perekonomian lokal,” kata Prabowo pada sesi pembicaraan bersama Presiden Republik Indonesia dalam World Governments Summit 2025 yang dilakukan melalui konferensi video dari Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (13/2/2025).
Prabowo secara khusus menegaskan komitmennya untuk membangun Indonesia menjadi negara modern dan maju dengan mengedepankan potensi besar yang dimiliki bangsa. Ia berharap dengan membuka sektor infrastruktur kepada investasi swasta, pembangunan infrastruktur mulai dari jalan, jembatan, hingga jaringan digital dapat dilakukan lebih luas lagi.
“Kondisi geografis Indonesia yang luas dan beragam membuat banyak komunitas terisolasi, dan untuk menjembatani itu, kami mencanangkan program yang ambisius bermitra dengan sektor swasta. Saya membuka sektor infrastruktur untuk sektor swasta, dan mengundang perusahaan-perusahaan swasta dari luar negeri, dan pasar dalam negeri,” kata Prabowo.
Pada era digitalisasi, Prabowo menegaskan pentingnya konektivitas digital bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk itu, pemerintah telah mengalokasikan kembali spektrum Wi-Fi 6 GHz untuk penggunaan publik dan secara efektif menggandakan kapasitas internet di Indonesia.
“Hal ini memastikan bahwa setiap orang Indonesia, mulai dari pulau terpencil hingga jantung kota Jakarta, memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital, untuk belajar, berinovasi, dan mencapai kesejahteraan,” katanya.
World Governments Summit rutin digelar setiap tahun oleh Pemerintah Persatuan Emirat Arab di Dubai. Pada forum itu, pemimpin dari berbagai negara berkumpul bersama lembaga-lembaga dunia seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), para ahli dari berbagai sektor, organisasi masyarakat sipil, industri, dan sektor swasta. Delegasi Indonesia dipimpin Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (nov)