BRIEF.ID – Perdana Menteri Quebec François Legaul memimpin misi diplomatik ke Washington DC, Amerika Serikat (AS), untuk merundingkan ancaman tarif 25% untuk impor aluminium.
Legault bersama 12 perdana menteri provinsi dan teritori Kanada akan mengadakan pertemuan dengan perwakilan Gedung Putih di Washington DC, untuk menyampaikan tanggapan mereka terkait kebijakan tarif 25% untuk impor aluminium yang telah diumumkan Presiden AS, Donald Trump.
François Legault dan 12 PM dari Provinsi dan Teritori Kanada tiba di Washington pada Selasa (11/2/2025), dan telah mengadakan pertemuan dengan Kevin Wingert dari National Association of Home Builders AS.
Dalam pertemuan itu, Wingert menyampaikan kepada Legault bahwa AS membutuhkan kayu Kanada, berbeda dengan apa yang diklaim Trump, dan bahwa orang Amerika menghadapi kekurangan perumahan yang besar.
Wingert juga meyakini bahwa pemberlakuan tarif 25% untuk impor aluminium, yang sebagian besar berasal dari Kanada, merupakan alat negosiasi Trump.
Menanggapi pernyataan Wingert, Legault mengaku tak habis pikir dengan maksud Presiden Trump menerapkan kebijakan tarif 25% untuk produk aluminium yang sebagian besar diimpor AS dari Kanada.
“Saya tidak mengerti, apakah harga kami terlalu tinggi?” kata Legault.
Para PM dari provinsi dan teritori Kanada itu, juga bertemu dengan
importir aluminium dan baja AS yang menjadi mitra bisnis, dan berharap dapat membantu mereka meyakinkan Presiden Trump untuk menarik kembali kebijakan tarif aluminium yang telah diumumkan.
Pertemuan itu, dihadiri perwakilan dari Asosiasi Aluminium, serta perusahaan Rio Tinto, Alcoa, dan Alstom.
Seusai pertemuan, Legault mengadakan konferensi pers kepada wartawan di Kantor Quevec di Washington, dan menanggapi kebijakan tarif 25% impor aluminium, yang akan diberlakukan AS terhadap semua negara pada 12 Maret 2025.
“Di Amerika Serikat, sekitar 5,9 juta ton aluminium dikonsumsi per tahun dan AS hanya memproduksi 800.000 ton atau sekitar 14% dari kebutuhan mereka. Jadi, kebijakan tarif impor aluminium yang akan mereka lakukan benar-benar konyol,” ungkap Legault.
Dia mengungkapkan, secara khusus datang bersama misi diplomatik dari provinsi dan teritori Kanada ke Washington untuk mencari cara mencapai kesepakatan baru antara Kanada dan AS.
“Tentunya itu adalah kesepakatan yang saling menguntungkan,” kata Legault yang mengaku terakhir mengunjungi Washington sekitar 5 tahun lalu.
Dalam sebuah unggahan di X, Legault menulis bahwa dia ingin mengingatkan orang Amerika bahwa Quebec adalah eksportir aluminium terbesar ke AS dan bahwa dia ingin dengan gigih membela kepentingan Quebec dan para pekerjanya.
Pada hari ini, Rabu (12/2/2025), para perdana menteri dari provinsi dan teritori di Kanada berharap dapat bertemu dengan pejabat terpilih AS, serta perwakilan Komite Energi dan Perdagangan, juga subkomite perdagangan Kongres AS.
Subkomite perdagangan Kongres AS akan diwakili 3 anggota dari Partai Demokrat, yaitu Tim Kennedy, Don Beyer, dan Marilyn Strickland, serta 2 anggota Partai Republik, yakni Adrian Smith dan Mariannette Miller-Meeks.
Adrian Smith adalah anggota Subkomite Perdagangan DPR, sementara Mariannette Miller-Meeks bertugas di Komite Energi dan Perdagangan DPR.