BRIEDF.ID – PT Pertamina (Persero) menyatakan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa-1 Power di Karawang, Jawa Barat, menjadi pilar Indonesia dalam mewujudkan target nol emisi karbon (Net Zero Emissions/NZE).
Corporate Secretary Pertamina NRE, Dicky Septriadi, mengatakan PLTGU Jawa-1 dapat menjadi pilar nol emisi karbon mengingat fasilitas itu memiliki kapasitas elektrifikasi terbesar di ASEAN, yakni 1.760 megawatt.
Adapun fasilitas elektrifikasi energi baru terbarukan (EBT) tersebut merupakan proyek konsorsium antara Pertamina New and Renewable Energy (Pertamina NRE), Marubeni, dan Sojitz yang telah beroperasi secara penuh sejak Maret.
Kapasitas elektrifikasi PLTGU Jawa-1 tersebut merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Selain itu, teknologi canggih yang digunakannya memberikan banyak sekali kelebihan baik dari aspek operasional, finansial, dan lingkungan.
“PLTGU Jawa-1 akan sangat mendukung ketahanan energi nasional sekaligus mendukung transisi energi,” ujar Dicky Septriadi, seperti dikutip dari Antara, Senin (23/9/2024).
Sebagai informasi, PLTGU Jawa-1 menghubungkan pembangkit listrik bertenaga gas uap dengan fasilitas penyimpanan sekaligus regasifikasi LNG yang berada di atas sebuah kapal terapung atau disebut juga Floating Storage Regasification Unit (FSRU) yang memiliki kapasitas regasifikasi 300 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) yang dipasok dari Tangguh, Papua.
Selain itu, teknologi single-shaft combined cycle gas turbine (CCGT) generasi terbaru membantu fasilitas elektrifikasi tersebut beroperasi lebih efisien dan menghemat biaya produksi listrik.
Dari sisi operasional, pembangkit ini juga memiliki teknologi black start capability yang memungkinkan untuk melakukan self start up, sehingga masa tunggu untuk proses sinkronisasi pada saat pemulihan apabila terjadi pemadaman listrik lebih cepat.
Sementara itu, General Manager PLTGU Jawa-1, Rudy Smith, mengatakan bahwa fasilitas yang dioperasikan pihaknya memiliki peran strategis, mengingat lokasinya terletak di pusat beban jaringan listrik Jawa-Bali.
Posisi yang strategis itu, membuat PLTGU Jawa-1 mampu mengurangi potensi rugi hilang listrik pada saluran transmisi dalam proses pengiriman listrik untuk wilayah industri dan masyarakat.
“Keberadaan PLTGU Jawa-1 dengan lokasi yang strategis dapat dengan cepat memberikan pasokan elektrifikasi secara efisien ke grid jaringan yang berlokasi di Cibatu Baru, Bekasi,” ungkap Rudy.
Dia menambahkan, PLTGU Jawa-1 menjadi salah satu fasilitas penting yang tercipta atas sinergi BUMN, yaitu Pertamina dan PLN, serta dengan mitra internasional, yang memiliki komitmen tinggi untuk mewujudkan transisi menuju energi bersih di Indonesia.
No Comments