BRIEF.ID – Jalan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris menjadi bakal calon presiden dari Partai Demokrat semakin lancar dan terbuka lebar. Hanya dalam dua hari setelah Presiden AS Joe Biden memutuskan turun dari panggung kampanye bakal calon presiden, Harris berhasil mengumpulkan sumbangan sebesar melebihi US$ 100 juta.
Angka tersebut tidak hanya dari penyumbang besar, tetapi mayoritas dari masyarakat akar rumput yang menyumbang kecil-kecil, tetapi masif. Media The Hill, tanpa menyebut sumbernya, melaporkan, pada Selasa (23/7/2024), sumbangan yang terkumpul sejak Minggu siang hingga Senin malam berasal lebih dari 1,1 juta penyumbang.
Pengumpulan dana sumbangan kampanye pemilu presiden sebesar itu dalam waktu cepat merupakan rekor. Masifnya sumbangan menjadi salah satu indikator masifnya dukungan.
Kekuatan Harris mengumpulkan dana melebihi Donald Trump ketika ia divonis bersalah oleh pengadilan di New York atas kasus menyogok aktris film dewasa Stormy Daniels pada kampanye pemilu 2016 supaya tidak menceritakan mereka pernah berselingkuh. Pascavonis, Trump mengumpulkan US$ 50 juta sumbangan dari pendukungnya.
Seperti diberitakan, Minggu (21/7/2024) waktu setempat atau Senin (22/7/2024) dini hari WIB, Biden resmi membatalkan niat ikut pemilu pada November 2024. Ia mendukung Harris menjadi bakal calon presiden AS dari Partai Demokrat.
Per Selasa (23/7/2024) siang, tim kampanye Harris mengumumkan, mereka telah mengumpulkan 100 juta dollar AS. Salah satu lembaga pendukung Harris, Future Forward, mengatakan bahwa mereka mengamankan janji sumbangan sebesar 150 juta dollar AS dari berbagai donor yang awalnya tidak yakin mau memberikan uang mereka apabila Biden yang maju.
Bahkan, pada Senin (22/7/2024) siang waktu Indonesia atau beberapa jam pascapengumuman mundurnya Biden, lembaga penggalangan dana untuk Partai Demokrat, Act Blue, menerima sumbangan dengan jumlah keseluruhan 27,5 juta dollar AS. Uang ini bukan dari pengusaha kaya, melainkan dari masyarakat awam yang memberikan sumbangan semampu mereka. Sumbangan untuk Harris ini di luar dana kampanye Biden sebesar 95 juta dollar AS.
Pada laman resmi Act Blue yang diakses pada Selasa (23/7/2024) pukul 15.05 WIB, organisasi itu menyatakan sudah mengumpulkan 100 juta dollar AS. Uang sumbangan tersebut akan dibagi rata untuk kampanye Harris dan Komite Kampanye Perubahan Progresif (PCCC).
Act Blue juga menayangkan video kampanye Harris tahun 2020 yang menerangkan bahwa kewajiban dia selaku Jaksa Penuntut Umum California ialah menindak pelaku kekerasan seksual dan Trump adalah seorang pelaku kejahatan itu.
”Ini pertama kali di dalam sejarah Act Blue mayoritas sumbangan berasal dari uang berjumlah kecil, tetapi masif. Para penyumbang di akar rumput bangkit untuk berpartisipasi di pemilihan umum”, cuit Act Blue di pelantar media sosial X.
Berdasarkan laporan majalah Fortune, per Juni 2024, tim kampanye Trump memiliki dana sebesar 115 juta dollar AS. Ini membuat Trump percaya diri ia bisa mengalahkan Biden apabila keduanya resmi maju ke pemilihan umum 5 November. Mundurnya Biden dan lonjakan dukungan untuk Harris ini menghadirkan kejutan bagi Trump sehingga wajar ia marah-marah karena harus mengulang strategi kampanye dari nol.
”Kita tinggal menunggu hasil resmi Konvensi Nasional Partai Demokrat bulan Agustus. Jika Harris memang terpilih sah sebagai capres partai tersebut, dia berhak menggunakan dana kampanye Biden,” kata komisioner Komite Pemilu Federal AS, Dara Lindenbaum, kepada harian The New York Times.
No Comments