BRIEF.ID — Indonesia tidak hanya tampil dengan inovasi teknologi dan ekonomi di World Expo 2025 Osaka, Jepang, tetapi juga menghadirkan kekuatan budayanya melalui pertunjukan tari “Nusantara Varia Harmony” garapan MEV Shows (Matahari Emas Varia).
Karya yang ditampilkan pada 9–10 Oktober 2025 itu menjadi bentuk diplomasi budaya Indonesia, menegaskan bahwa kreativitas dan tradisi dapat menjadi bahasa universal untuk memperkenalkan jati diri bangsa di panggung dunia.
Melalui kolaborasi antara AyuBulan Energy (ABE) dan EKI Dance Company (EKI), pertunjukan ini menampilkan harmoni antara tradisi dan inovasi, menghadirkan wajah Indonesia yang dinamis, berakar pada budaya, dan terbuka terhadap masa depan.
Karya ini menjadi bagian dari program resmi Paviliun Indonesia di panggung luar ruang The Motion of Joy, hasil kurasi Didit Hediprasetyo Foundation dan Bappenas RI. Di bawah arahan Artistic Director Benno Ramadian dan Produser Danang Soerjono, MEV Shows menampilkan kekuatan seni pertunjukan Indonesia melalui eksplorasi lintas generasi dan disiplin seni.
Benno Ramadian, Artistic Director MEV Shows, menyebutkan karya ini lahir dari keinginan untuk menghadirkan narasi baru tentang Indonesia di mata dunia.
“Kami ingin menunjukkan bahwa tradisi bukan sesuatu yang usang, melainkan sumber energi yang bisa terus diperbarui. Di panggung ini, kami menyatukan warisan klasik dengan ekspresi kontemporer, sebuah dialog antara masa lalu dan masa kini,” ujar Benno.
Ia menjelaskan, proses kreatif “Nusantara Varia Harmony” juga menjadi ruang penghormatan terhadap para maestro seni yang telah menyalakan api inspirasi bagi generasi penerus. “Semangat itu yang kami bawa ke Osaka, bahwa menari bukan hanya soal gerak, tapi tentang meneruskan cerita dan menghadirkan rasa,” tambahnya.
Salah satu inspirasi utama karya ini datang dari ungkapan maestro Legong Bali, Dr. A. Ayu Bulantrisna Djelantik, yang menyebutkan bahwa menari itu seperti karma, tidak direncanakan, tidak diharapkan, terjadi begitu saja. Semangat spontanitas dan keikhlasan dalam berkarya menjadi dasar bagi MEV dalam menciptakan pertunjukan yang hidup dan otentik.
Selama dua hari penampilan, ribuan pengunjung memadati Paviliun Indonesia untuk menyaksikan paduan karya dua kelompok tari lintas generasi, yaitu AyuBulan Energy yang merupakan komunitas penari Bali binaan mendiang Dr. A. Ayu Bulantrisna Djelantik dan EKI Dance Company yang berakar pada tradisi dan berorientasi pada penciptaan modern.
EKI Dance Company membuka pertunjukan dengan narasi perjalanan budaya dari timur ke barat Indonesia. Kelompok penari muda ini menafsirkan keragaman budaya Indonesia melalui perjalanan tari dari Legong Bali, Tari Piring Sumatra Barat, Kuda Lumping dari Jawa, hingga Enggang Kalimantan Timur—sebuah lintasan gerak yang menggambarkan energi Nusantara dari timur ke barat.
Suasana kemudian berganti lembut dengan Legong Playon karya AyuBulan Energy. Para penari menampilkan keindahan gerak murni sebagai refleksi harmoni antara kekuatan dan kelembutan. Kehangatan meningkat lewat Joged Bumbung, tari pergaulan dari Buleleng yang mengundang penonton ikut menari dalam keceriaan gamelan tingklik bumbung.
Sebagai penutup, lagu Tabola Bale dari Nusa Tenggara Timur menggema riang dan menyatukan penari serta penonton dalam suasana perayaan spontan. Lagu yang kini menjelma menjadi fenomena budaya, dengan irama lagu yang riang dan mudah diikuti membuat momen di Paviliun Indonesia itu menjelma menjadi perayaan spontan. Batas antara panggung dan publik pun hilang—menandai momen ketika harmoni budaya Indonesia benar-benar terasa di jantung Osaka.
“Melihat penonton asing ikut menari dan tersenyum bersama kami adalah pengalaman yang menggetarkan,” ujar Benno. “Itu membuktikan bahwa seni bisa menjadi jembatan lintas budaya.”

World Expo 2025 Osaka mengusung tema Designing Future Society for Our Lives dan berlangsung di pulau buatan Yumeshima sejak 13 April hingga 13 Oktober 2025. Paviliun Indonesia, yang berlokasi di zona barat dengan panorama matahari terbenam, menjadi ruang tampil yang sempurna bagi pertunjukan MEV. Hingga pertengahan tahun, Expo ini telah menarik lebih dari 10 juta pengunjung dan diperkirakan menembus 28 juta hingga penutupan.
Melalui “Nusantara Varia Harmony,” MEV Shows menegaskan komitmennya untuk terus menghidupkan seni pertunjukan Indonesia di panggung global.
“Kami membawa semangat gotong royong dalam bentuk gerak. Tradisi dan inovasi tidak perlu dipertentangkan—keduanya bisa berdampingan, saling menguatkan, dan menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia selalu punya cara indah untuk bercerita,” pungkasnya. (ano)