BRIEF.ID – Pasar keuangan Indonesia bangkit pada perdagangan hari ini, Kamis (20/3/2025), imbas keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) yang mempertahankan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR).
Mulai dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS, hingga Surat Berharga Negara (SBN), terpantau perkasa pada perdagangan hari ini.
IHSG dibuka melesat 1,01% atau 63,85 poin ke level 6.375, dan terus menguat hingga 2%, dan sempat menyentuh level tertinggi di 6.446.
Sedangkan kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank hari ini, dibuka menguat di level Rp16.493 per dolar AS, sedangan di pasar spot rupiah menyentuh level Rp16.470 per dolar AS.
Sementara harga SBN atau surat utang negara (SUN) juga membaik pagi ini, terlihat dari pergerakan imbal hasil (yield) di sebagian tenor yang bergerak turun.
Penguatan IHSG, rupiah dan SBN mengikuti gerak pasar keuangan global yang mendapat angin segar, seiring hasil keputusan The Fed yang mempertahankan FFR di kisaran 4,25%-4,5%.
Merespon keputusan The Fed, harga saham dan US Treasury mencetak reli, dan sentimen positifnya menular ke pasar keuangan Asia hari ini.
Sebagian besar bursa di kawasan Asia bergerak di zona hijau kecuali Nikkei, Hang Seng dan Kosdaq. Mayoritas mata uang Asia juga bergerak menguat kecuali yuan Tiongkok dan dolar Singapura.
Di pasar surat utang negara pagi ini, seperti terlihat dari data realtime OTC Bloomberg, penurunan yield untuk SUN tenor 2Y mencapai 1,6 basis poin di level 6,597%.Â
Sedangkan yield untuk SUN tenor 5Y turun 2 basis poin kini di 6,783%, lalu yield SUN tenor acuan 10Y juga terkikis 1,3 basis poin menjadi 7,083%.
Adapun yield SUN jangka panjang untuk tenor 9Y, 11Y, 13Y, 16Y, dan 18Y masih merangkak naik, yang mencerminkan tekanan harga.
Respons Pemerintah
Kebangkitan pasar keuangan domestik juga didukung sentimen positif pelaku pasar atas respons pemerintah, menyusul hasil pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan anggota Dewan Ekonomi Nasional, serta Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Koordiantor Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, Rabu (19/3/2025) sore.
Pernyataan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, bahwa pemerintah berencana melakukan beberapa langkah baru untuk mengatasi isu kelesuan ekonomi, dinilai menenangkan gejolak di pasar keuangan.
Langkah-langkah yang akan ditempuh pemerintah, antara lain menyiapkan deregulasi sektor padat karya, dan mendukung industri tekstil, serta kebijakan anti-dumping.
Sementara Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, juga menyampaikan otoritas moneter akan menjaga daya tarik investasi RI tetap menarik minat investor asing.
Meskipun tetap mempertahankan suku bunga acuan, Gubernur BI juga menginsyaratkan ruang penurunan BI-Rate masih terbuka, dengan melihat pergerakan rupiah, perkembangan inflasi, serta pertumbuhan ekonomi ke depan. (jea)