Pakar Kesehatan Minta Pemerintah Atur Ulang Formula Makanan dan Minuman Kemasan

July 11, 2024

BRIEF.ID – Pemerintah diharapkan mengatur ulang formula makanan dan minuman  kemasan untuk melindungi masyarakat dari tingginya kadar gula, garam, dan lemak. Pengaturan ini bertujuan untuk menyediakan makanan dan minuman sesuai prinsip dasar kesehatan.

Demikian diungkapkan pakar kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama  seperti diberitakan Antara, Kamis (11/7/2024).

“Pengaturan ulang ini bertujuan menyediakan makanan dan minuman yang lebih sehat, dengan formula yang kadar gula, garam dan lemaknya sesuai  prinsip dasar kesehatan,” kata Tjandra.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) sekaligus Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI menuturkan, Deklarasi Pimpinan Negara ASEAN (ASEAN Leaders’ Declaration on the Reformulation and Production of Healthier Food and Bdeverage Options) tahun 2021 menyebutkan negara-negara ASEAN memberi prioritas pada reformulasi dan produksi makanan dam minuman yang lebih sehat.

Hal ini merupakan strategi penting yang perlu diimplementasikan guna mencapai potensi kesehatan maksimal masyarakat ASEAN dengan melakukan promosi gaya hidup sehat serta menjamin kesehatan dan kesejahteraan bagi semua kelompok umur, khususnya dengan terkait konsumsi makanan dan minuman yang sehat dan bergizi seimbang.

Ia berpendapat sebagian makanan minuman yang kini beredar mengandung kadar gula, garam, dan lemak (GGL) yang cukup tinggi dan dapat mengganggu kesehatan.

Selain reformulasi, dia juga meminta agar pencantuman label di kemasan menjelaskan  kadar gula, garam, dan lemak yang terkandung di dalamnya, harus cukup besar dan mudah terbaca konsumen.

Hal ini dilakukan untuk mewujudkan standar minimum dan petunjuk dalam mendesain label yang disebut sebagai “Front-of-Pack (FoP) label system”.

“Ini juga mengikuti paduan internasional, seperti WHO Guiding principles and framework manual for front-of-pack labelling for promoting healthy diet  yang sudah dikeluarkan tahun 2019. Tujuannya adalah  memberi informasi yang lebih baik bagi konsumen untuk memilih produk makanan dan minuman yang lebih sehat,” tutur Tjandra.

No Comments

    Leave a Reply