BRIEF.ID – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkuat ekosistem industri alat kesehatan nasional sekaligus mendorong peningkatan ekspor untuk menjawab tingginya permintaan pasar global. Berdasarkan proyeksi Kementerian Perdagangan, nilai pasar alat kesehatan dunia akan mencapai 539,8 miliar dolar AS pada 2025, naik dari 498,5 miliar dolar AS pada 2024.
Mengutip dari Kantor Berita Antara, tren positif terlihat dari kinerja ekspor alat kesehatan Indonesia yang meningkat dari 209,4 juta dolar AS pada 2023 menjadi 273 juta dolar AS pada 2024. Produk andalan yang banyak diminati pasar internasional di antaranya peralatan elektromedis dengan nilai 5,84 juta dolar AS serta ventilator senilai 10,37 juta dolar AS. Adapun negara tujuan utama ekspor meliputi Singapura, Amerika Serikat, Australia, Jepang, dan Polandia.
Pemerintah menempuh sejumlah langkah untuk mempercepat akselerasi ekspor, termasuk memfasilitasi kerja sama antara industri alat kesehatan dalam negeri dengan perusahaan global melalui pameran internasional.
Selain itu, Kemenperin juga berupaya memperkuat rantai pasok dengan menghubungkan produsen dan penyedia bahan baku lokal, memberikan insentif fiskal berupa pembebasan maupun pengurangan pajak di sektor tertentu, serta mendorong peningkatan kapasitas produksi melalui dukungan kebijakan pemerintah.
Manfaat dari peningkatan ekspor ini tidak hanya menambah devisa negara hingga jutaan dolar AS, tetapi juga membuka lapangan kerja baru. Data menunjukkan jumlah perusahaan alat kesehatan di Indonesia melonjak dari 150 perusahaan pada 2019 menjadi 1.199 perusahaan pada 2024.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin, Setia Diarta, menyatakan bahwa penguatan industri alat kesehatan menjadi bagian penting dari upaya Indonesia membangun kemandirian ekonomi.
“Ke depannya, industri alat kesehatan nasional mampu berdaya saing secara global. Hal ini akan menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdaulat, mandiri, dan modern di segala sektor,” ujarnya. (ano)