BRIEF.ID – Momentum penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (28/11/2025) diperkirakan melandai.
Laporan Phintraco Sekuritas, yang dirilis Jumat (28/11/2025) menyatakan bahwa IHSG bergerak pada resistance 8.600, pivot 8.550, dan support 8.500. Saham-saham yang diunggulkan untuk diperdagangkan adalah INCO, TOBA, AGRO, ARTO, dan CBDK.
Disebutkan, secara teknikal, IHSG menunjukkan sinyal konsolidasi, tercermin pada histogram MACD, yang bergerak sideways dan Stochastic RSI yang mulai mengarah turun.
Pola ini mengindikasikan momentum penguatan mulai mereda dan membuka peluang bagi IHSG untuk mengalami pullback menguji area MA5 sebagai support dinamis jangka pendek.
“Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, kami memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang 8.500–8.600 pada perdagangan Jumat (28/11/2025),” demikian laporan Phintraco Sekuritas.
Sebelumnya, IHSG ditutup melemah di level 8.545,86 atau 0,65% pada Kamis (27/11/2025) setelah sempat mencapai rekor intraday tertinggi baru di 8. 622. Tekanan terutama berasal dari sektor non cyclicals, healthcare, dan teknologi.
Pelemahan dipicu oleh koreksi pada sejumlah saham berkapitalisasi besar. Investor juga cenderung bersikap wait and see menjelang rilis serangkaian data domestik penting, pada awal pekan depan yang mencakup Manufacturing PMI, inflasi, serta kinerja perdagangan Oktober.
Pemerintah Indonesia dan Tiongkok sepakat memperluas proyek kawasan industri kembar atau Two Countries Twin Parks ( TCTP) pada 2026 mendatang. Proyek TCTP antara Indonesia dan Tiongkok sudah berjalan di kawasan industri di Batang, Jawa Tengah yang selanjutnya ditargetkan perluasan proyek TCTP ke berbagai wilayah, salah satunya Pulau Bintan, Kepulauan Riau.
Terkait rencana itu, Pemerintah Indonesia dan Tiongkok menandatanganani 16 MoU kerja sama investasi senilai Rp 36,4 triliun, mencakup ekspor baja, nikel, industri, pangan dan kelautan, serta energi matahari, batubara, AI, serta pengembangan kawasan industri dan rantai pasok energi Baru.
Sementara itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,6%–5,7% pada Kuartal IV-2025, sehingga pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 5,2% di sepanjang tahun 2025. (nov)


