BRIEF.ID – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengatakan, olahraga pencak silat yang merupakan warisan budaya terbesar Indonesia menjadi sebuah filosofi yang berperan sebagai alat penangkal radikalisme serta perwujudan disiplin, rasa hormat, dan ketahanan.
“Diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda, Pencak Silat mengajarkan para praktisinya untuk tidak hanya membela, tetapi juga melindungi. Tidak hanya berperang, tetapi juga menjaga perdamaian,” kata Menpora saat berpidato pada ajang inisiatif olahraga global bertajuk “Securing the Legacy: Debriefing from Paris 2024 for Future Major Sporting Events Marking” di Markas Besar Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, Rabu (5/3/2025) pagi waktu setempat.
Menpora mengungkapkan, Indonesia menempatkan olahraga pencak silat sebagai simbol global untuk ketahanan dan terus mengupayakan agar pencak silat makin dikenal, salah satunya dengan dimasukkannya cabang olahraga itu untuk dipertandingkan di Olimpiade.
Menurut Menpora, Indonesia meyakini bahwa olahraga mencerminkan prinsip ketahanan keamanan dan olahraga dapat menjadi alat untuk membangun bangsa dan keterikatan sosial, sebuah alat untuk diplomasi halus dan resolusi konflik.
“Olahraga bisa digunakan untuk merehabilitasi masyarakat dalam situasi pascakonflik. Yang tak kalah penting, olahraga juga dapat mencerminkan kesiapan dan ketahanan keamanan suatu bangsa,” kata Menpora. (nov)