Mengenal Sosok Ganjar Pranowo Bagian 1. Pernah Jual Bensin Eceran hingga Cuti Kuliah

BRIEF.ID – Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo kerapkali meluangkan waktu menginap di rumah warga saat berkampanye di berbagai daerah. Uniknya, rumah warga yang dipilih Ganjar sebagai tempat menginap bukan di kota melainkan di desa. Pemilik rumah tempat Ganjar menginap pun beragam. Ada petani, ustadz, hingga kepala desa.

Saat menginap, Ganjar menghabiskan waktu untuk mengobrol bersama warga. Makanan sederhana yang disuguhkan pun selalu disantap Ganjar tanpa sungkan.

Kebiasaan Ganjar ini, rupanya menjadi sorotan publik yang menilai dari 3 pasangan capres yag akan berlaga di Pemilu 2024, Ganjar lah sosok yang paling merakyat.

Tapi apakah menginap di rumah warga hanya strategi kampanye Ganjar? Ternyata tidak. Pasalnya, kebiasaan menginap di rumah warga sudah dilakoni Ganjar Pranowo sejak menjadi Gubernur Jawa Tengah (Jateng).

Berkomunikasi langsung dengan warga, mendengar keluh-kesah, dan kemudian mengecek laporan yang disampaikan warga, sudah dilakoni Ganjar sejak menjabat sebagai Gubernur Jateng.

Cara itu, dianggap Ganjar efektif untuk menyerap langsung aspirasi rakyat kecil tanpa ada jarak. Semua itu dilakoninya karena paham betul apa rasanya menjadi “wong cilik”.

Arti Nama Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo terlahir sebagai anak ke-5 dari 6 bersaudara, di desa lereng Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah, pada 28 Oktober 1968.

Ganjar Pranowo memiliki nama asli Ganjar Sungkowo, yang artinya Ganjaran dari kesusahan atau kesedihan. Hal itu, dilatarbelakangi kondisi keluarga yang diliputi kesusahan, sehingga Ganjar Sungkowo diharapkan dapat menjadi ganjaran atau hadiah dari Tuhan di tengah kesusahan dan kesedihan.

Meski demikian, kedua orang tuanya, S. Pamudji dan Sri Suparni, akhirnya mengganti nama Ganjar Sungkowo menjadi Ganjar Pranowo saat putra ke-5 mereka ini memasuki sekolah dasar (SD).

Alasannya, Pamudji dan Sri Suparni merasa khawatir nama Sungkowo kelak membuat Ganjar selalu berkubang dengan kesusahan.

Dipilih lah nama Pranowo yang bermakna hati yang terang menjadi simbol semangat dan keteguhan dalam menghadapi cobaan. Kedua orang tuanya berharap, Ganjar akan mendapatkan ganjaran atau hadiah yang baik dari Tuhan jika tetap berjuang dan tidak menyerah menghadapi cobaan hidup.

Nampaknya nama Ganjar Pranowo cocok dengan sosok Ganjar yang memiliki semangat luar biasa dan berjiwa kepemimpinan.

Jualan Bensin

Saat Ganjar akan memasuki SMP, keluarganya pindah ke Kutoarjo mengikuti tempat dimana ayahnya ditugaskan. Ganjar kemudian melanjutkan studi di SMP hingga masuk SMA Bopkri 1 Yogyakarta.

Kemudian saat Ganjar akan lulus SMA tahun 1980, ayahnya pensiun dari kedinasan di Polri. Untuk menyambung hidup dan memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, ibunya membuka warung kelontong.

Saat anak-anak seusianya menghabiskan waktu bergaul dengan remaja sebaya, Ganjar justru membantu ibunya berjualan. Dia tak sungkan menjual bensin eceran di pinggir jalan, depan warung kelontong keluarganya.

Hal itu, dilakoni Ganjar hingga tamat SMA dan lolos masuk Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada (UGM). Aktif dalam kegiatan organisasi, Ganjar pun memilih bergabung dengan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).

Namun kuliahnya di Fakultas Hukum UGM tak berjalan mulus. Kondisi ekonomi keluarga memaksa Ganjar mengambil cuti selama 2 semester. Selama cuti 1 tahun, Ganjar menghabiskan waktu dengan aktif di organisasi dan mencari uang dengan mengajar.

“Selama cuti, Ganjar tidak pernah pulang, dia aktif di kampus tapi enggak kuliah. Naik gunung, ngajar Mapala anak SMA, itu biar dapat duit,” kata Pambudi Teguh, kakak kandung Ganjar Pranowo, dikutip Senin (18/12/2023).

Dari uang hasil mengajar, Ganjar akhirnya dapat membiayai kuliah hingga tamat dari Fakultas Hukum UGM pada tahun 1995.

Ganjar tercatat menjadi mahasiswa Fakultas Hukum UGM sejak tahun 1987-1995, hampir 8 tahun, karena aktif berorganisasi dan terpaksa cuti karena terbentur biaya.

Dari kisah masa kecil hingga menjadi mahasiswa, terlihat Ganjar Pranowo melalui berbagai tantangan hidup, namun tak pernah menyerah. Hal itu pula yang menempanya melewati berbagai proses hingga kini maju menjadi salah satu capres di Pemilu 2014.

“Saya masih ndak percaya, mas Ganjar yang dulu berjualan bensin di pinggir jalan, kini jadi orang hebat. Semoga bisa jadi presiden. Saya yakin, beliau sosok pemimpin yang amanah dan akan tetap rendah hati,” kata Mamik (62), tetangga yang berjarak dua rumah dari warung kelontong keluarga Ganjar di Kutoarjo.

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Pertemuan Lanjutan Prabowo dan Megawati Dipastikan Terjadi

BRIEF.ID - Pertemuan lanjutan antara Presiden Prabowo Subianto dan...

Negosiasi Intensif Indonesia-AS Soal Kebijakan Tarif Resiprokal

BRIEF.ID - ​Negosiasi tarif resiprokal antara Pemerintah Indonesia dan...

Nasib TikTok di AS Makin Tidak Pasti

​BRIEF.ID - Kesepakatan antara TikTok dan Pemerintah Amerika Serikat...

Jumat Agung, Pendeta Sarah: Keselamatan Manusia Datang Melalui  Pengorbanan Yesus

BRIEF.ID – Keselamatan manusia datang melalui penderitaan salib dan...