BRIEF.ID – Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump berjanji akan membenahi 15 hal yang akan diselesaikannya dalam empat tahun periode pemerintahannya.
Berdasarkan hasil penghitungan suara sementara, Trump yang diusung Partai Republik berhasil meraih 295 electoral vote, dari 270 electoral vote yang dibutuhkan untuk menang. Sementara pesaingnya, Kamala Harris dari Partai Demokrat mengumpulkan 226 electoral vote.
Mengutip laman donaldjtrump.com, pengusaha yang beralih menjadi politisi itu berjanji, antara lain akan membangun perekonomian AS untuk menjadi yang terbesar.
Disebutkan, selain membangun kembali perekonomian AS sampai yang terbesar sepanjang masa, Trump juga bertekad menciptakan system perdagangan yang adil bagi pekerja AS, merengkuh kembali dominasi AS di sektor energi, mengamankan perbatasan, dan merebut kembali kedaulatan nasional.
Trump juga akan memerangi kartel pengedar narkotika, menekan kriminalitas dan memulihkan keamanan, memperbarui kepemimpinan AS di dunia internasional, menolak globalisme, dan merangkul patriotisme.
Selain itu, Trump juga akan melindungi para veteran AS, melindungi hak orang tua, menjunjung hukum dan kebebasan, mengakhiri sensor dan merebut kembali kebebasan berbicara, menegakkan pemilu yang jujur, memberantas korupsi di pemerintahan pusat, dan menyediakan layanan perlindungan kesehatan yang lebih baik nan lebih murah.
Mampukah Trump membuktikan semua janji-janjinya itu? Bisakah dia membentuk kabinet yang tidak gaduh seperti pada masa jabatan pertamanya? Apakah dia akan memimpin AS dengan gaya sama seperti dulu, termasuk kala berhubungan dengan dunia?
Seharusnya dengan dukungan solid di legislatif, ditambah lembaga yudikatif di mana enam dari sembilan hakim Mahkamah Agung adalah hakim-hakim konservatif, Trump tak kesulitan mewujudkan janji-janjinya.
Jika dia memerintah dengan pendekatan seperti pada masa jabatan pertamanya, maka pendulum mungkin berubah lagi. Akibatnya dua tahun nanti, dalam Pemilu Sela 2026, menjadi momen penghakiman untuk Trump.
Jika dia berhasil memuaskan sebagian besar rakyat AS, maka legislatif tetap digenggam Republik sehingga pemerintahannya tuntas tanpa guncangan keras.
Sebaliknya, jika tidak berhasil memuaskan sebagian besar rakyat, maka dua tahun terakhir pemerintahannya bisa penuh gejolak seperti terjadi lima atau enam tahun silam.
Apa pun itu, Donald Trump layak mendapatkan ucapan selamat karena telah memenangkan pemilu, yang merupakan proses politik paling layak dalam menentukan kepemimpinan nasional.
No Comments