BRIEF.ID – Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 3, Mahfud MD mengatakan, Visi Misi Capres-Cawapres harus sesuai dengan laku hidup, sikap, dan kebijakan selama perjalanan hidupnya.
“Visi itu tidak cukup dikenali dari bacaan. Kalau Anda mau memilih, Visi Misi itu dikaitkan dengan pengalaman hidup dan track record sang calon,” kata Mahfud dalam bedah gagasan dan visi calon pemimpin bangsa yang diselenggarakan di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (13/1/2024).
Hadir sebagai panelis diskusi Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas Amran Razak, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unhas Marzuki DEA, dan Guru Besar Fisika, Teoretik, dan Komputasi FMIPA Unhas Tasrief Surungan.
Mahfud tampil mengenakan Jaket Bomber yang dihiasi 21 Program Unggulan Ganjar-Mahfud.
“Orang yang bermewah-mewah, tapi mencitrakan sederhana, Mau menegakkan hukum, tapi perjalanan hidupnya tidak propenegakan hukum, akan menegakkan HAM. Tapi, apa benar bersih dari HAM. Mau memberantas korupsi, tapi apa benar dia bebas korupsi?,” kata Mahfud.
Ia mengatakan, pada dasarnya, tidak ada pertentangan antara Visi melanjutkan dan perubahan. Sebab, melanjutkan itu juga harus mengubah. Mengubah juga tidak bisa seutuhnya.
“Kalau dalam agama Islam itu ada kaidah, memelihara yang lama yang baik, dan membangun yang baru yang lebih baik. Memang harus ada jalan tengah,” jelas dia.
Cawapres Mahfud MD di Universitas Hasanuddin Makassar
Mahfud secara eksplisit ingin menjadikan hukum sebagai Panglima untuk menyejahterakan rakyat.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengungkapkan,
ada ironi di Indonesia sebagai negara hukum, tetapi tidak ada kepastian hukum, serta penegakan hukum juga lemah.
”Memang hukum kita itu compang-camping. Pembuatannya compang-camping, dan pelaksanaannya juga compang-camping. Bahkan, indeks persepsi korupsi turun dan angka kemiskinan mencapai 9,7%.
“Kalau ingin mencapai Indonesia Emas 2045, syaratnya pertumbuhan ekonomi rata-rata 6 sampai 7%. Saya berdiskusi dengan banyak ahli, caranya berantas korupsi, pangkas birokrasi bertele-tele dari pusat hingga ke daerah, berangus mafia di banyak sektor. Penegakan hukum berada di atas. Perlindungan hukum untuk kalangan bawah, rakyat kecil,” kata dia.
Pada kesempatan itu, Mahfud menguraikan 21 Program Unggulan Ganjar-Mahfud, yang menyinggung tentang buruh naik kelas, kesejahteraan guru mengaji, marbot masjid, guru agama, hingga KTP Sakti yang dapat digunakan untuk asuransi kesehatan dan bantuan sosial.
Selain itu, ada kuliah gratis keluarga TNI-Polri, dan memastikan Bansos, yang kata Mahfud bukan hadiah Presiden.
“Lantas setiap satu keluarga miskin satu sarjana. Satu desa satu faskes dan nakes, SMK Gratis langsung kerja, internet gratis berkecepatan tinggi daya jangkau luas, dan program kebutuhan dasar lainnya,” ujarnya.
No Comments