PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) (Persero) Tbk menasbihkan diri menjadi bank dengan aset terbesar di Indonesia. Hingga akhir 2019, BRI tercatat memiliki aset sebesar Rp 1.418,95 triliun, tumbuh 9,41% dibanding tahun lalu sebesar Rp 1.296,90 triliun.
Menurut Direktur Utama BRI Sunarso, penambahan aset tersebut salah satunya ditunjang oleh laba yang dihasilkan oleh BRI sepanjang tahun 2019. Tahun 2019, BRI menghasilkan laba sebesar Rp 34,41 triliun atau tumbuh 6,15% year on year (yoy).
“Kinerja positif dan tumbuh berkelanjutan ini mampu menggerakkan profitabilitas BRI. Dengan jumlah aset yang ada, BRI menjadi bank dengan the biggest asset di Indonesia,” kata Sunarso dalam pemaparan Kinerja Keuangan Triwulan IV Tahun 2019 Bank BRI di Gedung BRI, Kamis (23/1/2020).
Sunarso juga menjelaskan bila pertumbuhan kredit mikro menjadi salah satu penyokong utama kinerja positif BRI. Bahkan penyaluran kredit pada tahun 2019 lalu di atas rata-rata industri perbankan.
“Pada tahun 2019 tercatat kredit BRI mencapai Rp 915,69 triliun atau tumbuh 8,44% yoy. Ini di atas rata-rata industri perbankan yang berada di angka 6,08%. Salah satu faktor utama pendukung pertumbuhan kredit yaitu penyaluran kredit mikro yang tumbuh hingga 12,19%. Sementara porsi mikro mencapai 35,8%, yang mana di tahun 2020 kita menargetkan tembus ke angka 40%,” papar Sunarso.
“Kami akan mengembangkan kredit mikro BRI menjadi go smaller, go shorter dan go faster,” sambungnya.
Pada sisi Dana Pihak Ketiga (DPK) di tahun 2019, BRI mampu menembus angka lebih dari Rp 1.000 triliun, tepatnya Rp 1.021,39 triliun naik 8,23% yoy. Untuk dana murah (CASA) masih mendominasi portofolio simpanan BRI mencapai 57,7% dari total DPK atau senilai Rp 589,96 triliun.
“Tahun 2020 ini kita akan fokus menggarap CASA untuk mengoptimalkan pertumbuhan dana melalui transaction banking di perkotaan maupun melalui micro saving dan micro payment di segmen mikro,” ucap Sunarso.
Sunarso juga mengapresiasi agen BRILink, yang disebutnya menjadi dampak secara nyata bagi Bank BRI khususnya pada sisi Fee Based Income (FBI). BRILink sendiri memiliki 422 ribu agen dengan transaksi mencapai 521 juta kali.
“Secara volume transaksi melalui agen BRILink mencapai Rp 673 triliun atau tumbuh 31,2% yoy. FBI yang dihasilkan oleh agen BRILink mencapai Rp 788,7 miliar atau tumbuh 75% yoy,” pungkasnya.
No Comments