BRIEF.ID – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan penambahan dokter spesialis di rumah sakit umum daerah (RSUD) menjadi bukti keseriusan pemerintah mengimplementasikan transformasi kesehatan ke arah yang lebih baik.
“Jadi rumah sakit umum daerah pasti akan saya isi. Fasilitasnya saya isi dan sumber daya manusianya saya berikan beasiswa. Beasiswanya bisa fellowship,” kata Menkes melalui keterangan tertulis yang diterima Minggu (11/12/2022).
Pada kunjungannya ke RSUD Dr Moewardi, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (10/12/2022) Menkes mengungkapkan bahwa penambahan dokter spesialis dilakukan untuk mengejar kekurangan dokter spesialis dan menambah akses masyarakat pada layanan kesehatan, dalam rangka transformasi sistem kesehatan sesuai mandat Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Dikatakan, pemenuhan dokter spesialis di RSUD yang menjadi prioritas adalah untuk penyakit yang menjadi penyebab kematian terbanyak, yaitu penyakit jantung, stroke, dan kanker. Dokter yang dibutuhkan seperti spesialis onkologi untuk penyakit kanker, spesialis jantung dan pembuluh darah, spesialis neurologi untuk penyakit stroke, serta spesialis nefrologi untuk penyakit ginjal.
Kemenkes menargetkan semua rumah sakit di seluruh Indonesia pada 2024 harus bisa melayani penyakit jantung, stroke, dan kanker. Akses layanan dan standar layanan tertentu harus rata tersedia di seluruh provinsi.
“Pemenuhan dokter spesialis ini juga sejalan dengan transformasi sumber daya manusia kesehatan. Pasalnya, jumlah dokter standarnya satu per 1.000 penduduk. Sementara kebutuhan di Indonesia masih belum terpenuhi dan distribusi yang belum merata,” katanya.
Pemerataan sumber daya kesehatan itu nantinya akan diupayakan melalui Academic Health System atau sebuah model kebijakan yang mengakomodasi potensi masing-masing institusi ke dalam satu rangkaian visi berbasis pada kebutuhan masyarakat.
Menurut Menkes, konsep ini adalah integrasi dari pendidikan kedokteran bergelar, dengan program pendidikan profesional kesehatan lainnya yang memiliki rumah sakit pendidikan atau berafiliasi dengan rumah sakit pendidikan, sistem kesehatan serta organisasi pelayanan kesehatan.
Nantinya rumah sakit yang memiliki dokter berprestasi akan diwadahi bertemu dengan dokter dari negara lain untuk bekerja sama. Selain itu, dokter terbaik dari luar negeri akan didatangkan untuk meningkatkan kapasitas dokter di Indonesia.
“Kebutuhan dokter harus diperbanyak, harus ada akselerasi dan 10 tahun terakhir ini akselerasinya sangat lambat. Jadi ini harus dipercepat baik dokter umum maupun dokter spesialis,” kata Menkes.
No Comments