BRIEF.ID – Performa saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) diperkirakan akan menjadi incaran dalam perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (16/7/2025).
Pada Selasa (15/7/2025), saham BBRI yang naik 100 poin ke level Rp 3.880 per lembar targetnya adalah Rp 4.880 – 5.000 per lembar sehingga direkomendasikan untuk buy on weakness dan stoploss di bawah Rp 4.410.
BMRI makin menarik seiring penantian investor pada keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia, yang diperkirakan diumumkan hari ini.Pasar masih menunggu pernyataan resmi Gubernur BI Perry Warjiyo.
Di publik, terdapat konsensus terbelah di mana sebagian besar ekonom memperkirakan BI Rate akan tetap berada di posisi 5,50%, sedangkan lainnya berharap terjadi penurunan paling tidak sebesar 25 bps ke level 5,25%.
Survei Reuters menunjukkan 15 dari 29 ekonom memprediksi BI akan memotong 25 bps menuju 5,25%. Survei Bloomberg menunjukkan 18 dari 33 ekonom memprediksi BI akan mempertahankan suku bunga di level 5,50%.
Sementara itu, dari lantai bursa dilaporkan bahwa IHSG berpotensi mencapai 7.200–7.250 dengan momentum kesepakatan tarif dagang dan prediksi pemangkasan suku bunga BI.
Bank Indonesia kemungkinan masih mempertimbangkan beberapa faktor di antaranya, inflasi yang kini berada pada rentang target 1,5 %–3,5 %, serta tekanan inflasi jangka pendek masih muncul menjelang tahun ajaran baru dan kenaikan tarif energi.
Ketidakpastian global, seperti kebijakan Presiden AS Donald Trump terkait tarif impor, di mana Indonesia menghadapi tarif 19% per 1 Agustus 2025 serta kondisi ekonomi global.
Apa pun situasinya, investor tetap menantikan hasil RDG BI yang diperkirakan akan menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5.25% dari 5.5%, serta menurunkan Deposit Facility Rate menjadi 4.5% dari 4.75% dan Lending Facility Rate menjadi 6% dari 6.25%.
Potensi penurunan BI Rate ini didukung oleh pergerakan nilai tukar rupiah yang lebih stabil serta sebagai salah satu upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah melemahnya daya beli masyarakat. (nov)