BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (17/10/2025) diperkirakan akan melanjutkan penguatan di tengah penantian hadirnya stimulus baru yang akan digulirkan pemerintah.
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa sedang mempertimbangkan untuk menurunkan PPN mulai tahun depan untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
Berdasarkan laporan Phintraco Sekuritas yang dirilis, Jumat (17/10/2025), IHSG akan bergerak pada resistance 8.170, pivot 8.100, dan support 8.000.
“IHSG berada di atas level MA20 di kisaran 8.117 sehingga diperkirakan berpeluang melanjutkan rebound jika mampu bertahan di atas MA20,” demikian laporan Phintraco Sekuritas.
Di sebutkan, dalam jangka pendek, IHSG diperkirakan konsolidasi pada kisaran 8.000-8.170. Untuk melanjutkan tren penguatan, IHSG harus menembus di atas level 8.200 dengan didukung volume.
Saham-saham yang direkomendasikan, di antaranya LSIP, MAPI, INDY, MYOR, dan CPIN.
Sebelumnya, IHSG ditutup menguat di level 8.124,76 atau naik 0,91% pada perdagangan Kamis (16/10/2025). IHSG rebound setelah mengalami koreksi selama tiga hari berturut-turut. Saham sektor kesehatan membukukan kenaikan terbesar, sedangkan saham sektor teknologi mencatatkan koreksi terbesar. Nilai tukar Rupiah melemah tipis di kisaran Rp16,576 per dollar AS.
Investor menantikan stimulus baru dari pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Rencana Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang mempertimbangkan untuk menurunkan PPN pada tahun depan dalam rangka mendorong daya beli masyarakat dan memacu pertumbuhan ekonomi, juga direspon positif.
Kementerian Keuangan memperkirakan ekonomi tumbuh 5%-5,1% pada Kuartal III-2025, lebih rendah dari Kuartal II-2025 yang sebesar 5,2%. Namun untuk Kuartal IV-2025, ekonomi diperkirakan tumbuh 5,5% dan tahun 2026 ditargetkan mencapai 6%.
Secara teknikal, kembali terjadi pelebaran histogram negatif MACD. Namun Stochastic RSI menuju area oversold, berpotensi membentuk Golden Cross. Volume beli mengalami kenaikan dan indikator A/D mengindikasikan akumulasi. (nov)