BRIEF.ID – Indeks Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Selasa (4/11/2025) setelah sejumlah bank besar memperingatkan kemungkinan terjadinya koreksi di pasar ekuitas.
Saat penutupan, indeks Dow Jones Industrial Average turun 251,44 poin atau 0,53% ke level 47.085,24, S&P 500 turun 80,42 poin atau 1,17% ke 6.771,55, dan Nasdaq Composite jatuh 486,09 poin atau 2,04% ke 23.348,64.
Koreksi terjadi akibat adanya peringatan potensi pelemahan di masa mendatang karena valuasi saham sektor teknologi yang sudah mahal dan ketidakpastian penurunan suku bunga The Fed lebih lanjut.
Sementara itu, Chairman The Fed Jerome Powell mengisyaratkan bahwa pemotongan suku bunga minggu lalu oleh bank sentral AS mungkin merupakan yang terakhir tahun ini, namun dua Gubernur The Fed mengindikasikan bahwa pelonggaran pada pertemuan Fed bulan Desember masih mungkin terjadi.
Dari sisi ekonomi, indeks manufaktur ISM terbaru menunjukkan aktivitas pabrik di AS berkontraksi selama delapan bulan berturut-turut pada bulan Oktober di angka 48,7.
Penutupan pemerintah yang sedang berlangsung, yang hampir menjadi penutupan terpanjang dalam sejarah Amerika, telah membuat investor dan The Fed tidak memiliki data penting yang diperlukan untuk menetapkan keadaan ekonomi AS.
Mayoritas indeks di bursa Eropa juga ditutup melemah di tengah pekan yang padat dengan dirilisnya laporan keuangan emiten dan pertemuan bank sentral.
Harga US 10-year Bond Yield turun 2 bps di level 4,085%. Harga emas spot turun 1,5% ke level US$ 3.939/troy ons pada Selasa (4/11/2025), akibat penguatan dollar AS pada level tertinggi selama tiga bulan terakhir, serta penantian investor akan data ekonomi dan arah kebijakan moneter The Fed selanjutnya.
Dollar AS berlanjut menguat di tengah ketidakpastian akan penurunan suku bunga The Fed selanjutnya. Harga minyak mentah turun karena keputusan OPEC+ untuk menghentikan kenaikan produksi pada Kuartal I-2026 bersamaan dengan data manufaktur yang lemah dan dollar yang lebih kuat membebani pasar. (nov)


