BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Jumat (24/1/2025), rawan tekanan imbas pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, soal suku The Fed atau Fed Fund Rate.
Pada awal sesi perdagangan saham hari ini, IHSG dibuka menguat 0,48% atau 21,32 poin ke level 7.253. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,56% atau 4,72 poin ke posisi 848,31.
Meski demikian, IHSG perlahan berbalik arah dan tertekan ke zona merah. Hingga pukul 10:00 Waktu JATS, IHSG terpantau berada di zona merah dan berada di level 7.218. Sepanjang 1 jam perdagangan saham, IHSG sempat menyentuh level tertinggi 7.261, dan level terendah 7.209.
Data BEI menunjukkan, sebanyak 270 saham turun harga, 217 saham naik harga, dan 280 saham lainnya tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.
Adapun volume saham yang ditransaksikan mencapai 6,159 miliar lembar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 456.693 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp4,589 triliun.
Pergerakan IHSG hari ini rawan tekanan seiring pernyataan Presiden Donald Trump yang mengininkan suku bunga The Fed atau Fed Fund Rate dipangkas. Selain itu, Trump juga menyampaikan rencana pemberlakuan kenaikan tarif barang impor mulai Febriari 2025.
Pernyataan Trump lainnya yang meminta Arab Saudi menurunkan harga minyak, mengguncang pasar komoditas, sehingga harga minyak dunia langsung turun.
Meski melemah, IHSG masih berpeluang menguat seiring laporan kinerja 2024 perusahaan terbuka (emiten) yang akan dirilis, dan pengumuman pemerintah mengenai penambahan alokasi anggaran untuk program-program prioritas.
Untuk perdagangan di akhir pekan ini, IHSG diprediksi bergerak fluktuatif di kisaran level support 7.210 dan level resistance 7.250. (jea)