BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berpotensi menguji level support di angka 7.630-7.680 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (1/9/2025).
Menurut analisa Phintraco Sekuritas, IHSG akan bergerak pada level resistance 7.940, pivot 7.900, dan support 7.760.
Pada akhir pekan lalu, indeks di bursa Wall Street ditutup melemah. Pada perdagangan Jumat (29/8/2025), indeks melemah akibat profit taking menjelang long weekend. NYSE libur Labor Day, pada hari ini Senin (1/9/2025).
Indeks Core PCE Juli 2025 naik 2,9% YoY dari 2,8% YoY, pada Juni 2025, sesuai dengan estimasi, namun merupakan level tertinggi sejak Februari 2025. Sementara itu, pengadilan banding federal AS memutuskan bahwa sebagian besar tarif yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump adalah ilegal, karena yang berhak menetapkan tarif adalah Kongres. Investor akan mencermati data tenaga kerja AS pekan ini.
Fokus perhatian pasar akan tertuju pada perkembangan situasi keamanan dan politik dalam negeri. Jika gangguan keamanan meluas, dikhawatirkan akan berdampak pada turunnya kepercayaan investor yang dapat mengakibatkan outflow investor asing, lemahnya rupiah, meningkatnya risiko investasi dan berpotensi menurunkan pertumbuhan ekonomi jika berlangsung lama karena terganggunya aktivitas ekonomi dan distribusi barang.
Apabila ketidakpastian politik berlangsung lama dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap fundamental makro ekonomi dan kinerja emiten. Data indikator ekonomi domestik yang akan dirilis Senin (1/9/2025), yaitu PMI manufacturing, neraca perdagangan, inflasi, dan kunjungan wisatawan.
Diperkirakan IHSG berpotensi kembali menguji level 7.800, jika mampu bertahan di level ini diperkirakan IHSG akan sideways di kisaran 7.800-7.900.
Jika situasi sudah kondusif, IHSG berpotensi menguji level resistance di 7.900-7.940. Sebaliknya, apabila IHSG ditutup di bawah level 7.760, maka diperkirakan berpotensi menguji level support di 7.630-7.680. (Nov)