BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak variarif pada perdagangan hari ini, Kamis (13/3/2025), seiring investor menunggu arah kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed).
Pada awal sesi I perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat 0,38% atau 25,31 poin ke level 6.690,36. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,43% atau 3,19 poin ke posisi 751,12.
Meski demikian, IHSG sempat tertekan ke zona merah dan menyentuh level terendah di 6.618. Hingga pukul 10:30 waktu JATS, IHSG kembali bergerak menguat ke zona hijau.
Data BEI menunjukkan sebanyak 276 saham naik harga, 248 saham turun harga, dan 241 saham tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.
Volume saham yang ditransaksikan mencapai 6,908 miliar lembar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 523.602 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp3,636 triliun.
Penguatan IHSG terjadi seiring rilis data inflasi Customer Price Index (CPI) Amerika Serikat (AS) pada Februari 2025 sebesar 2,8% secara tahunan, lebih rendah dibandingkan 3% pada Januari 2025.
Data inflasi CPI tersebut menjadi pertimbangan dalam penetapan suku bunga acuan atau Fed Fund Rate (FFR) pada pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) Federal Reserve, pada pekan depan.
Investor menunggu arah kebijakan Federal Reserve, yang kerapkali mengindikasikan tak akan menurunkan suku bunga acuan.
Sementara dari dalam negeri, penguatan IHSG ditopang oleh sentimen positif pembagian dividen, seiring dimulainya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan, untuk memutuskan alokasi laba bersih.
Untuk perdagangan hari ini, IHSG diprediksi bergerak bervariasi di kisaran level support 6.552 sampai level resistance 6.800. (jea)