BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak sideways, seiring investor mencermati laporan keuangan perusahaan tercatat (emiten) pada Triwulan III 2025.
Pada perdagangan hari ini, Selasa (14/10/2025), IHSG dibuka menguat 0,56% atau 46,36 poin ke level 8.273. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,57 poin atau 0,58% ke posisi 792,59.
Hingga pukul 11:00 waktu JATS, IHSG terpantau merosot ke zona merah dan berada di level 8.176. Sepanjang 2 jam perdagangan, IHSGsempat menyentuh level tertinggi di 8.284 dan level terendah di 8.157.
Data perdagangan BEI menunjukkan sebanyak 455 saham turun harga, 207 saham naik harga, dan 141 saham tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.
Volume saham yang ditransaksikan mencapai 21,494 miliar lembar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 1.520.112 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp13,597 triliun.
Sentimen positif bagi IHSG datang dari luar negeri, seiring melunaknya sikap Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terkait hubungan perdagangan dengan Tiongkok.
Trump menyampaikan hubungan perdagangan antara AS-Tiongkok akan baik-baik saja. Ekonomi AS maupun Tiongkok sedang mengalami momen sulit, namun AS siap bekerja sama dengan Tiongkok.
Pernyataan Trump memberi sinyal bahwa ancaman pemberlakuan tarif 100% untuk impor barang dari Tiongkok per 1 November 2025, kemungkinan tak diberlakukan.
Respons positif terhadap pernyataan Trump terlihat dari penguatan IHSG pada pembukaan sesi I perdagangan saham hari ini. Meski demikian, penguatan IHSG tak berlangsung lama seiring tekanan jual terhadap saham-saham di berbagai sektor, khususnya properti, konsumi, dan keuangan.
Aksi profit taking dengan trading cepat dilakukan investor seiring periode penyampaian laporan keuangan Triwulan III 2025 yang wajib disampaikan emiten pada Oktober ini.
Saham sektor properti terpantau mengalami koreksi cukup tajam, antara lain PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), dan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA). Saham LPKR terpantau turun 3,06% menjadi Rp95 per lembar, dan SSIA terkoreksi 3,23% menjadi Rp1.945 per saham.
Untuk perdagangan hari ini, IHSG diprediksi bergerak sideways dengan kecenderungan melemah di kisaran level support 8.150 dan level resistance 8.280. (jea)