BRIEF.ID – Usai mengunjungi Papua Niugini, Paus Fransiskus diagendakan melanjutkan perjalanan ke Dili, Timor Leste, pada Senin (9/9/2024).
Sejak Minggu (8/9/2024), kegiatan ekspor dan impor di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Motaain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), dihentikan sementara.
Penghentian dilakukan demi mendukung kelancaran perjalanan umat Katolik yang hendak mengikuti misa akbar bersama Paus Fransiskus di Dili, Timor Leste.
Administrator PLBN Terpadu Motaain, Maria Fatima Rika mengatakan, ekspor-impor akan kembali dibuka pada 12 September 2024. ”Ini berdasarkan hasil kesepakatan bersama antara PLBN Terpadu Motaain dan Pos Batugade Timor Leste,” katanya.
Perjalanan umat Katolik dari NTT ke Timor Leste diperkirakan mulai meningkat pada Minggu (8/9/2024) dan akan memuncak pada Senin (9/9/2024). Rencananya, Paus Fransiskus akan memimpin misa akbar pada Selasa (10/9/2024).
PLBN Terpadu Motaain kini menjadi satu-satu pelintasan Indonesia-Timor Leste yang masih dibuka. Total ada empat pelintasan resmi.
Tiga pelintasan lainnya adalah yakni PLBN Motamasin, PLBN Napan, dan PLBN Wini, sudah ditutup sejak 1 September 2024. Penutupan itu dengan alasan keamanan menjelang kunjungan Paus Fransiskus.
Sekretaris Umum Pusat Pastoral Keuskupan Atambua Yosef ML Hello mengatakan, sekitar 600 umat Katolik dari Keuskupan Atambua akan berangkat ke Dili pada Senin. Mereka akan menempuh perjalanan selama 2-3 jam dengan menggunakan bus dan minibus.
Selain dari Keuskupan Atambua, umat yang akan menuju Dili juga berasal dari Keuskupan Agung Kupang serta mereka yang pergi secara mandiri. Diperkirakan, pergerakan umat Katolik dari NTT ke Timor Leste mencapai lebih dari 1.000 orang.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Dili ini menghadirkan kembali memori tentang kunjungan Paus Yohanes Paulus II tahun 1989. Kala itu, Dili masih menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebanyak 250.000 orang menghadiri misa yang dipimpin Paus Yohanes Paulus II di Lapangan Tasitolu, Dili, saat itu.
No Comments