BRIEF.ID – Harga emas dunia terus meroket menguji level baru US$2.900 per ons, seiring respon investor yang khawatir dengan dampak perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.
Investor mulai meninggalkan dolar AS dan obligasi AS atau US Treasury, dan mengalihkan investasi ke emas, yang dinilai sebagai safe haven di tengah gejolak perekonomian.
Pada Rabu (5/2/2024), harga emas berjangka di Comex meroket menembus level US$2900 per ons untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.
Hingga akhir perdagangan Rabu (5/2/2025), harga emas dunia berakhir dengan kenaikan sebesar 0,86% atau US$24.40 menjadi US$2,866.66 per ons.
Sedangkan harga emas berjangka untuk kontrak Februari ditutup menguat sebanyak 0,60% atau US$17.20 di level US$2,893 per ons, setelah uji tertinggi US$2,906 dan terendah US$2,870 di Comex.
Pada perdagangan hari ini, Kamis (6/2/2025), harga emas dibuka menguat di atas level US$2,870, dengan peluang kenaikan lebih lanjut menguji level baru US$2,900.
Sentimen positif pada harga emas dunia masih terfokus pada kebijakan tarif Presiden AS, Donald Trump, yang telah mendorong investor meninggalkan Dolar AS dan berburu emas.
Seperti diketahui, Presiden Trump telah menunda kenaikan tarif 25% untuk barang impor dari Meksiko dan Kanada selama 30 hari, tetapi memberlakukan tarif 10% kepada Tiongkok.
Trump juga berencana untuk memberlakukan kenaikan tarif 10% kepada Eropa atau kebijakan lain terhadap Tiongkok.