BRIEF.ID – Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo mengatakan, Reog merupakan tameng ketahanan seni budaya bangsa Indonesia. Reog juga dapat menjadi tolok ukur kesenian tradisional.
Hal itu diungkapkan Ganjar saat mengunjungi proyek pembangunan Museum Reog di Desa Sampung, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur, Jumat (19/1/2024).
Ganjar disambut atraksi ratusan penari Reog Ponorogo dan Kuda Lumping di lokasi pembangunan Monumen setinggi 126 meter itu. Monumen Reog nantinya akan menjadi monumen tertinggi di Indonesia, melampaui Monumen Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali.
“Ini lagi menyiapkan museum sama monumen. Dan, ini gedungnya tinggi, nanti gambarnya Reog tempatnya di bekas penambangan kapur sehingga dimanfaatkan untuk kepentingan yang lebih banyak,” kata Ganjar.
Proyek pembangunan monumen yang dimulai akhir tahun 2022, ditargetkan rampung tahun ini. Nantinya Museum Reog akan menjadi kawasan wisata terintegrasi dengan wisata lainnya, seperti Sarangan di Jawa Timur dan Karanganyar di Jawa Tengah.
Ganjar berharap, Ponorogo menjadi tuan rumah untuk kesenian Reog dan menjadi pusat Reog yang tidak hanya bertaraf nasional, juga internasional sehingga banyak turis berdatangan dan mempelajari Reog.
“Reog bisa dijadikan salah satu contoh pertunjukan seni yang mendunia. Saya berkeliling ke banyak tempat di Indonesia, bahkan Suriname mereka berharap sekali jadi sangat sangat khas,” kata Ganjar.
Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode, tahun 2013-2018 dan 2018 – 2023 menyebutkan, kesenian Reog nantinya menjadi tolok ukur kesenian tarian tradisional asli Indonesia.
Sedangkan para pelaku seni Reog, lanjut Ganjar, juga harus memiliki standar dalam mengembangkan kesenian khas Ponorogo itu sehingga Reog akan terus diperhitungkan sebagai budaya yang membanggakan bangsa Indonesia.
No Comments