BRIEF.ID – Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menggalang kekuatan sebagai prioritas utama menarik investor untuk melanjutkan pembangunan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Hal itu disampaikan Ganjar saat menyambangi IKN di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Kamis (7/12/23).
“Yang pertama, yang harus kita prioritaskan adalah kekuatan kita dulu. Kemudian, sektor-sektor pemerintah dalam arti aset yang harus dibangun, kita optimalkan dari anggaran yang dimiliki. Ketika kemudian kita memiliki dukungan, maka mereka harus kita ajak. Baru kita bicara soal insentif, kemudahan, dan kepastian berusaha,” ujar Ganjar.
Ganjar mengaku, pembangunan IKN akan melalui proses yang cukup panjang, tidak mungkin selesai dalam waktu lima tahun ke depan. Pelibatan warga lokal sejak awal menjadi kekuatan dalam pembangunan IKN. Saat ini, sebanyak 30% dari seluruh 9.713 pekerja pembangunan IKN adalah warga lokal.
“Masyarakat lokal harus diajak terlibat dan diberi akses pendidikan, agar mereka menjadi tuan rumah di sini. Dan, itu semua gate-nya makin bisa kita diperpendek, pendidikan mereka bisa sederajat dengan yang lain, setara dengan yang lain. Selebihnya apa? Kasih kesempatan melalui afirmasi,” ungkap Gubernur Jawa Tengah dua periode itu.
Undang-Undang IKN
Pada kesempatan itu, Ganjar secara terbuka mengungkapkan tekadnya untuk melanjutkan pembangunan IKN. Disebutkan, pada Februari 2022, DPR RI telah mengesahkan UU IKN Nusantara sehingga wajib ditindaklanjuti presiden terpilih nanti.
“Karena sudah menjadi undang-undang, pembahasannya pasti sangat panjang. IKN adalah cerita masa depan Indonesia, cerita modernitas, cerita kemajuan peradaban, cerita partisipasi, cerita ekonomi hijau, industri kreatif, industri digital, dan masa depan anak cucu kita,” papar Ganjar.
Ia menegaskan bahwa IKN adalah transformasi Indonesia yang diwujudkan dalam satu area. Ganjar berjanji apabila terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia (RI), periode 2024-2029, akan mengajak semua presiden yang pernah menjabat untuk berdiskusi terkait pembangunan IKN.
“Pak Jokowi, saya sangat dekat dengan beliau. Bahkan, beberapa kali sebelum saya ditetapkan sebagai calon presiden, kami sudah berdiskusi. Setelah penetapan saya, kami juga kembali berdiskusi. Dan, tentang IKN, beliau mempunyai concern yang luar biasa. Maka, tanpa bermaksud mengklaim apa pun, saya mungkin cukup paham apa yang disampaikan beliau utku bisa kita tuntaskan”, tegas Ganjar.
Ganjar juga memastikan dana negara tidak akan habis hanya untuk membangun IKN. Ia bersama calon wakil presiden Mahfud MD menyadari sepenuhnya pemerataan ekonomi dan sosial di kawasan 3T membutuhkan prioritas.
Hal itu menjadi alasan Ganjar dan Mahfud memulai perjalanan kampanye dari kawasan terdepan Indonesia untuk menyaksikan langsung, mendengar, dan merasakan bahwa pembangunan membutuhkan prioritas.
“Saya kira, daerah-daerah pinggiran, terdepan, terluar, dan maaf, termiskin adalah 3 T itu. Kenapa daerah-daerah itu kami kunjungi lebih dulu, karena pertimbangan itu dan afirmasi musti kita lakukan. Jadi, kita tidak bisa berpikir seolah-olah dana negara, APBN, akan habis semua di sini. Tidak, karena proses ini memiliki perencanaan yang sudah terukur, sudah disiapkan” pungkas Ganjar. (*