BRIEF.ID – Federal Bureau of Investigation (FBI) menyatakan, pelaku serangan maut menggunakan kendaraan truk di New Orleans diduga telah menanam dua bom di dekat lokasi serangan, yang kini telah dipindahkan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Shamsud-Din Jabbar, veteran Angkatan Darat AS berusia 42 tahun asal Texas, mengendarai truk pikap dan menabrak kerumunan orang yang sedang merayakan Tahun Baru di Bourbon Street, New Orleans, pada Rabu (1/1/2025) dini hari waktu setempat.
Serangan itu menewaskan 14 orang dan melukai setidaknya 35 lainnya. Jabbar tewas dalam baku tembak dengan polisi.
FBI menemukan bendera Daesh di bagian belakang kendaraan pelaku.
“FBI menilai bahwa selama serangannya di Bourbon Street, Jabbar bermaksud menggunakan pemancar yang ditemukan di truk F150-nya untuk meledakkan dua IED (alat peledak rakitan) yang dia tanam di Bourbon Street,” demikian pernyataan FBI, Jumat (3/1/2025).
“Pemancar tersebut, bersama dengan dua senjata api yang terkait dengan Jabbar, sedang dikirim ke Laboratorium FBI untuk pengujian lebih lanjut, termasuk pakaian dan selongsong peluru dari truk,” ujar FBI.
Personel FBI juga menganalisis terabyte data video dan informasi lain yang dikumpulkan dari kamera jalanan, tambah pernyataan itu.
Jabbar diduga pernah bertugas di pangkalan militer yang sama dengan pelaku ledakan di Las Vegas, Matthew Livelsberger, veteran Angkatan Darat berusia 37 tahun.
Sebuah Tesla Cybertruck meledak di dekat Trump International Hotel di Las Vegas pada 1 Januari, menewaskan pengemudi dan melukai tujuh orang lainnya. (Sputnik-OANA/Ant/nov)