BRIEF.ID – Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah, pada Selasa (2/9/2025) seiring munculnya faktor negatif berasal dari ketidakpastian soal tarif impor serta kenaikan yield US-Treasury.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta Mahkamah Agung (MA) untuk mempercepat putusan yang berupaya membatalkan putusan pengadilan banding yang menyatakan sebagian besar tarif yang dikenakannya ilegal.
Yield US-Treasury meningkat tajam seiring dengan kenaikan yield obligasi lainnya akibat kekhawatiran akan tingkat utang global. Kenaikan imbal hasil obligasi ini membebani sektor yang sensitif dengan suku bunga, termasuk saham sektor teknologi.
Indeks di bursa Eropa, dikutip dari Phintraco Sekuritas, ditutup melemah yang didorong oleh pelemahan nilai tukar poundsterling terhadap dollar AS akibat meningkatnya kekhawatiran fiskal Inggris. U.K.30-year bond yield naik pada level tertinggi sejak tahun 1998, seiring dengan fokus pada perombakan politik sebagai persiapan pada penetapan anggaran. Inflasi Euro Area pada Agustus 2025 naik menjadi 2,1%, lebih tinggi dari ekspektasi 2%.
Sementara itu, U.S. 10-year Bond Yield naik 5 bps ke level 4,281%, akibat kekhawatiran putusan pengadilan menghapus sebagian besar tarif impor akan berpotensi membuat pemerintahan Trump harus membayar kembali pendapatan tarif yang telah masuk, sehingga akan membebani fiskal AS yang sudah tertekan.
Harga emas spot menguat 1,5% ke US$ 3,526/troy oz, mencapai level tertinggi baru akibat ekspektasi penurunan suku bunga The Fed serta meningkatnya risiko ekonomi dan politik global. (Nov)