BRI Fokuskan Strategi CASA, Cetak Laba Bersih Rp41,2 Triliun di Triwulan III 2025

BRIEF.ID – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencetak laba bersih Rp4,21 triliun di triwulan III 2025, seiring strategi perseroan untuk fokus pada penghimpunan dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) dan keberlanjutan transformasi.

Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Utama (Dirut) BRI, Hery Gunardi, dalam Press Conference Kinerja Keuangan BRI Triwulan III 2025 di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Kamis (30/10/2025).

Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Direktur Utama BRI Agus Noorsanto, Direktur Finance & Strategy BRI Viviana Dyah Ayu, Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya serta Direktur Manajemen Risiko BRI Mucharom.

“Dengan berbagai inisiatif transformasi yang terus berjalan, dan fokus strategi pada CASA, kinerja keuangan BRI di Triwulan III 2025 menunjukkan tren pertumbuhan yang positif dan berkelanjutan, mendorong efisiensi biaya, dan menopang fundamental bisnis perseroan,” kata Hery.

Dia menuturkan, total aset BRI pada triwulan III 2025 tumbuh 8,2% menjadi Rp2.123,4 triliun secara tahunan atau year-on-year (yoy). Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI juga tumbuh 8,2% menjadi Rp1.474,8 triliun (yoy). Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit BRI tumbuh 6,3% menjadi Rp1.438,1 triliun (yoy).

“Perbaikan fundamental kinerja BRI tersebut berdampak positif terhadap capaian laba perseroan. BRI berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp41,2 triliun pada Triwulan III 2025,” ungkap Hery.

Direktur Finance & Strategy BRI, Viviana Dyah Ayu, mengatakan kinerja keuangan yang solid tersebut juga tercermin dari aspek permodalan dan likuiditas, yang kuat.

Dari sisi permodalan, Capital Adequacy Ratio (CAR) BRI mencapai 25,4%, di atas ketentuan minimum Bank Indonesia (BI). Kondisi ini menunjukkan kemampuan BRI menyerap risiko sekaligus menyediakan ruang untuk ekspansi bisnis sehat dan berkelanjutan.

Selain itu, dari sisi likuiditas, Loan to Deposit Ratio (LDR) bank berada di level yang memadai sebesar 86,5%. Angka ini memberikan ruang likuiditas yang memadai bagi BRI untuk terus tumbuh secara sehat dan berkelanjutan.

Kondisi likuiditas yang memadai  juga didukung oleh perbaikan struktur pendanaan BRI yang tercermin dari rasio dana murah (CASA) yang meningkat menjadi 67,6% pada akhir Triwulan III 2025.

“Kedisiplinan dalam pengelolaan likuiditas terus menjadi fondasi utama bagi BRI dalam menjaga efisiensi biaya dana dan memastikan struktur dana pihak ketiga (pendanaan) yang optimal,” ujar Viviana.

Terjaga

Sementara Direktur Manajemen Risiko BRI, Mucharom, menyampaikan kinerja positif perseroan juga ditopang oleh kualitas aset dan disiplin prudential banking yang terjaga. Hal itu, terlihat dari rasio Non-Performing Loan (NPL) BRI berada di level 3,08%, dengan NPL Coverage Ratio mencapai 183,1%.

“NPL ini  menunjukkan tingkat kewaspadaan dan kehati-hatian yang tinggi. Dengan coverage ratio yang sangat memadai, BRI mampu menjaga stabilitas neraca secara berkelanjutan sekaligus memberikan keyakinan kepada investor dan regulator,” tutur Mucharom.

Selanjutnya, pertumbuhan dana pihak ketiga BRI secara konsolidasi tercatat tumbuh 8,2% (yoy) menjadi Rp1.474,8 triliun. Secara kualitas, komposisi dana juga menunjukkan perbaikan signifikan dengan porsi CASA meningkat menjadi 67,6% dari total DPK.

“Pertumbuhan CASA mencapai 14,1% secara tahunan, didorong oleh kenaikan dana giro yang tumbuh sebesar 24,5% (yoy) dan tabungan tumbuh 7,2% (yoy),” ujar Mucharom.

Keberhasilan BRI untuk terus meningkatkan DPK utamanya pada dana murah tak lepas dari berbagai strategi Retail Funding & Transaction yang kami terapkan, diantaranya Optimalisasi Digital Channel, Penguatan Produk dan fungsi pemasar, Optimalisasi bisnis Wealth Management, Kolaborasi dengan perusahaan anak, dan Peningkatan Payroll yang berkualitas.

Hery menambahkan, capaian positif ini menjadi landasan bagi BRI untuk terus memperkuat peran strategisnya dalam mendorong dan mengakselerasi perekonomian nasional melalui dukungan terhadap berbagai program prioritas pemerintah dan penyaluran pembiayaan ke sektor-sektor produktif terutama UMKM.

Sebagai bank dengan fokus pada ekonomi kerakyatan, lanjutnya, BRI terus konsisten memperkuat perannya dalam mendukung pelaksanaan berbagai program strategis pemerintah.

“Sampai akhir September 2025, BRI telah menyalurkan KUR (Kredit Usaha Rakyat) senilai Rp130,2 triliun kepada 2,8 juta debitur, setara 74,4% dari total alokasi Rp175 triliun,” tutur Hery. (jea)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

IHSG Menguat Uji Level 8.200, Investor Respons Positif Pertemuan Donald Trump dan Xi Jinping

BRIEF.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa...

Rupiah Anjlok, Investor Khawatir Trump Perintahkan Uji Coba Senjata Nuklir

BRIEF.ID - Nilai tukar (kurs) rupiah anjlok seiring kekhawatiran...

Harga Emas Antam Turun Tipis Saat The Fed Pangkas Suku Bunga

BRIEF.ID - Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk...

The Fed Pangkas Suku Bunga 0,25%, Powell Sindir Penutupan Pemerintah AS

BRIEF.ID - Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Bank Sentral...